TRIBUNNEWS.COM - Dua seniman dari dua generasi berbeda, Nunung WS dan Natisa Jones akan memamerkan karya mereka dalam pameran bertajuk, 'Untouchables' (Tak Tersentuh) di Ciptadana Center, Jakarta.
Kedua seniman Indonesia luar biasa yang gaya dan zamannya berbeda jauh, akan membagikan sebuah intuisi dan proses introspeksi yang memberitahukan penglihatan batin terdalam mereka dan refleksi terhadap dunia di sekitar.
Pendekatan kreatif mereka mengikuti sebuah jalur yang berakar dalam instrospeksi, melalui hal itu sang seniman bermeditasi dan mengobservasi pembicaraan batin dan persepsi.
Terkadang proses kreatif bersifat metafisik, dipelajari dan mendalam, pada kesempatan lain ia retak dengan energi yang tertangkap, dan memanifestasikan dirinya dalam bentuk pengerjaan seketika pada suatu media yang mengering dengan cepat dan secara bersamaan beberapa karya tercipta.
Selama tiga minggu ke depan karya mereka akan ditampilkan dalam sebuah pameran bersama pada Ruang Seni Ciptadana Lantai 5, sebagai bagian dari Program Seni Ciptadana, yang didekasikan untuk mempromosikan dialog bermakna antara komunitas bisnis bangsa dan suasana seni dinamis Indonesia.
Ciptadana percaya bahwa keuntungan bersama tercipta ketika dunia usaha terlibat dengan seniman, budaya, dan seni, yang mengakibatkan perkawinan silang melalui inspirasi, pemahaman, dan sinergi bisa didapatkan.
Pemahaman adalah esensi dari Pameran Program Seni Ciptadana 2019.
Baik Nunung WS dan Natisa Jones adalah pencari pemahaman dan kebenaran dan terhubung dengan dunia batin mereka.
Terpisah generasi, mereka digerakkan dengan energi kreatif yang sama dan kemampuan untuk mengartikulasikan penglihatan pribadi mereka.
Realitas memanifestasikan dirinya dimata pengamat, yang meliputi para pengamat, seniman yang menciptakan karya - karya, dan setiap orang yang menikmatinya. Esensi dari karya - karya akan membawa penikmat yang berpikiran terbuka ke tingkatan lain dari pemahaman dan penemuan diri, yang bebas dan tak lekang oleh waktu.
Pameran Program Seni Ciptadana adalah acara tahunan, yang didalamnya seorang seniman atau kelompok seniman berasal dan dikuratori untuk sebuah pameran tunggal atau berkelompok di Ruang Seni Ciptadana Lantai 5.
Program tersebut termasuk: sebuah Pameran untuk periode setiap 3 minggu; acara percakapan “jumpa seniman”, dan sehari penuh tur media dengan sang seniman. Sebuah kalender Seni, menampilkan 12 karya terbaik dalam Pameran, diedarkan selama pembukaan acara.