TRIBUNNEWS.COM - Setelah dihebohkan dengan kasus pelemparan sperma kepada sejumlah perempuan di Kota Tasikmayala pada 13 November 2019 lalu, kini warganet kembali dibuat geger dengan aksi pelecehan seksual dengan modus baru.
Aksi pelecehan seksual kali ini menggunakan fitur video call alias VC.
Kejadian tersebut terungkap setelah seorang perempuan yang membagian pengalaman tidak menyenangkan itu di media sosial.
Postingan warganet itu viral dan ramai diperbincangkan di media sosial.
(Redaksi tidak mempublikasikan akun warganet tersebut dengan pertimbangan privasi,-Red)
Awalnya dia memperoleh VC oleh nomor yang tidak dikenal.
Setelah menjawab panggilan tersebut, dirinya diperlihatkan oleh si pemanggil dengan adegan tak senonoh.
Baca: Soal Revisi UU KPK, Laode Syarif Akui Tak Diajak Konsultasi, Arsul Sani: Ada Komunikasi
Perempuan ini mengaku terauma dengan kejadian tersebut.
Ia juga menanyakan motif dari si penelpon kenapa tega melakukan hal ini.
Dirinya juga memberikan pesan kepada yang lain untuk selalu berhati-hati.
Psikolog dari Yayasan Praktek Psikolog Indonesia, Adib Setiawan menjelasakan aksi pelecehan seksual yang sedang marak memiliki banyak faktor yang melatarbelakanginya.
Adib menyebut kehidupan para pelaku-pelaku pelecehan seksual atau eksibisionisme ini kurang lebih sama dengan kehidupan orang normal.
Namun hal yang membedakannya adalah orang-orang pelaku pelecehan seksual ini cenderung memiliki pergaulan yang tertutup atau kurang.