TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bisnis minuman kekinian lagi laris manis. Tak cuma kopi atau teh, variasi minuman kekinian juga menawarkan sensasi rasa menarik.
Cafe Anti Baper atau CAPER, misalnya. Usaha minuman masa kini itu menyuguhkan cita rasa cokelat dalam baluran sajiannya.
Stephen Lesmana, Pemilik Cafe Anti Baper mengatakan masyarakat suka dengan minuman kekinian karena rasanya enak dan tampak bagus ketika difoto.
Karena sedang ngetren, usaha minuman kekinian jadi incaran masyarakat. Mamanfaatkan situasi, Stephen membuka peluang kemitraan Cafe Anti Baper dengan modal Rp 88 juta.
Asal tahu saja, usaha yang dibuka tahun 2017 ini menawarkan minuman kekinian cokelat yang dipadu dengan cream cheese.
"Kami menawarkan menu yang berbeda dari kebanyakan usaha minuman," kata Stephen dilansir KONTAN.
Untuk variasi, dia juga menjual minuman kekinian boba yang juga dipadu dengan cream cheese. Cafe Anti Baper menawarkan 18 menu minuman dan dua menu makanan yakni popcorn dan waffle.
Laki-laki berusia 32 tahun ini membandrol harga produknya mulai dari Rp 8.000 sampai Rp 18.000.
Balik modal kurang dari setahun
Dengan modal kurang dari Rp 100 juta, mitra akan mendapatkan peralatan masak, furniture cafe, renovasi, dan lainnya. Manajemen juga akan menyiapkan karyawan untuk menjalankan usaha mitra.
Bagaimana dengan hitungan balik modal?
Berdasarkan perhitungan Stephen, waktu balik modal mitra adalah kurang dari setahun. Dengan catatan, mitra mampu menjual minimal 100 cup per hari.
"Mitra bisa mendapatkan laba bersih sekitar 50% dari total penjualan," jelas Stephen.
Sekadar info, Cafe Anti Baper memiliki 19 mitra yang tersebar di pulau Jawa dan Bali. Sampai sekarang, manajemen sudah membuka enam gerai usaha milik mitra.
Jaga kualitas
Sadar persaingan bisnis minuman kekinian makin ketat, Stephen memasang strategi khusus untuk mempertahankan usahanya.
Pertama, dia menjamin kualitas produk selalu fresh tiap hari. "Cream cheese dan boba selalu dimasak tiap hari di gerai," katanya.
Dia menjelaskan cream cheese miliknya berbahan dasar susu segar, gula, cream, dan lainnya. Seluruh bahan tersebut dicampur dan dimasak sampai kental.
Untuk boba, Stephen memilih menggunakan boba instan berkualitas wahid. Para karyawan memasak boba mentah tersebut sampai menjadi boba kenyal siap makan.
Sedangkan, untuk minuman cokelatnya dia mengolah biji coklat menjadi bubuk coklat siap minum. Stephen mengolah coklat tersebut di pabrik pribadinya di Cengkareng.
Cokelat kakao yang diolah merupakan kualitas terbaik dari kebun Sulawesi, kenimatannya tak kalah dari rasa produk cokelat eropa.
Varian olahan minuman berbahan kakao hasil racikan CAPER pun dihadirkan dengan harga yang terjangkau sehingga dapat dijangkau semua kalangan.
Strategi keduanya adalah memberikan promo menarik saban bulannya. Contohnya, Cafe Anti Baper memasang promo beli satu + Rp 1000 untuk menu kedua.
Dan, strategi ketiganya adalah rajin update menu baru yang instagramable.
Dia mengatakan saban tiga bulan selalu meluncurkan satu menu baru. Sayangnya, dia enggan menyebutkan menu yang akan diluncurkan.
Bagaimana, Anda tertarik untuk menjadi pebisnis minuman kekinian?