"Saya berniat mengerjakan salat sunah Gerhana Matahari sebagai imam/makmum karena Allah semata".
Tatacara shalat gerhana dikutip dari laman bangkapos.com :
1. Takbiratul ihram
2. Membaca doa iftitah.
Doa iftitah yang dibaca bebas, bisa memilih yang pendek, pertengahan maupun yang panjang asalkan didasarkan pada riwayat yang shahih. Doa iftitah dibaca pelan.
3. Membaca Ta’awudz.
Ta’awudz juga dibaca dengan pelan.
4. Membaca surat Al-Fatihah.
Surat Al-Fatihah dibaca dengan keras.
5. Membaca surat.
Jika mampu membaca surat Al-Baqarah atau surat lain yang panjangnya kira-kira sama. Jika tidak mampu surat Al-Baqarah, maka bebas memilih surat yang lain, baik yang panjang maupun yang pendek.
6. Ruku’.
Ruku’ dilakukan lama, kira-kira selama orang membaca 100 ayat.
Bacaan Tasbih saat Rukuk bebas asalkan didasarkan pada riwayat yang shahih
7. I’tidal. Pada saat ini, bacaan Tasmi’ (سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ) Dilafalkan
8. Membaca Al-Fatihah kedua.
Selesai membaca Tasmi’ tangan disedekapkan lagi lalu membaca Al-Fatihah untuk yang kedua kali.
Inilah yang membedakan dengan Shalat-Shalat biasa. Jika pada salat biasa setelah I’tidal langsung Sujud, maka pada Shalat gerhana setelah I’tidal berdiri lagi untuk membaca.
9. Membaca surat.
Jika mampu membaca surat Ali Imran atau surat lain yang panjangnya kira-kira sama. Jika tidak mampu surat Ali Imran, maka bebas memilih surat yang lain baik yang panjang maupun yang pendek.
10. Ruku’.
Ruku’ dilakukan dengan lama, tetapi lebih pendek sedikit daripada Rukuk yang pertama. Bacaan Tasbih saat Rukuk bebas asalkan didasarkan pada riwayat yang shahih
11. I’tidal.
Pada saat ini, bacaan Tasmi’ (سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ) Dilafalkan
12. Sujud.
Setelah I’tidal dan membaca Tasmi’ , Sujud langsung dilakukan. Sujud juga diusahakan lama. Sujud dilakukan dua kali yang disela-selai duduk diantara dua Sujud sebagaimana Salat biasa
13. Berdiri dari Sujud untuk melakukan Rakaat yang kedua.
Pada Rakaat yang kedua ini yang dilakukan sama persis dengan Rakaat yang pertama, hanya saja durasi waktunya lebih pendek.
Al-Fatihah dan surat dibaca, lalu Rukuk, lalu I’tidal lalu membaca lagi Al-Fatihah dan surat lalu Rukuk lalu I’tidal.
Sebagaimana dalam Rakaat pertama dilakukan dua kali berdiri dan dua kali Rukuk, maka pada Rokaat yang kedua ini juga dilakukan dua kali berdiri dan dua kali Rukuk.
14. Sujud.
Setelah I’tidal, maka gerakan dilanjutkan dengan Sujud dua kali yang disela-selai duduk diantara dua Sujud.
Sujud pada Rakaat yang kedua ini juga lama, tetapi lebih pendek daripada Sujud pada Rakaat pertama.
15. Salam
16. Terakhir, dianjurkan mendengarkan khutbah jika berjamaah.
Banjarmasinpost.co.id/noor masrida
Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul Bukan Hanya Shalat Kusuf! Amalan Saat Gerhana Matahari Cincin, Ini Panduan Sholat Gerhana Matahari,
Penulis: Noor Masrida