Mencari rumah yang nyaman bisa dibilang gampang-gampang susah bagi milenial. Banyak faktor yang mesti diperhatikan, misalnya faktor budget dan lokasi.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Milenial selama ini dikenal memiliki karakteristik yang lebih suka berinvestasi pada pengalaman dibandingkan hal lain.
Karena itulah, banyak teori yang berkembang menyebutkan jika generasi ini akan sulit mendapatkan rumah.
Namun, tidak perlu khawatir. Kini sudah banyak jalan keluar yang ditawarkan, misalnya saja dengan sistem kredit uang muka hanya 1 persen serta masih banyak alternatif lain.
Mencari rumah yang nyaman tidak datang begitu saja, perlu dilakukan riset yang cukup mendalam.
Nah, satu rekomendasi kota tempat tinggal misalnya, Bandung karena memiliki suhu yang nyaman dengan banyak kemudahan, termasuk menawarkan berbagai kuliner.
Bagi kaum milenial yang ingin mencari rumah, berikut ini tipsnya:
Tetapkan Budget yang Dimiliki
Baik membeli rumah dalam sistem cash atau kredit, hal utama yang dipertimbangkan adalah budget yang dimiliki. Ini untuk menetapkan uang down payment (DP) yang akan diberikan.
Terlebih lagi jika memilih rumah kredit, perlu perincian yang tepat supaya angsuran tiap bulannya tetap terpenuhi dengan baik. Jangan sampai uang cicilan terlalu besar membuat diri sendiri tersiksa di akhir bulan.
Sebelum memutuskan untuk mendaftar mencicil rumah, pastikan memiliki uang atau tabungan setidaknya 20-30 persen banyaknya untuk DP dan membayar biaya lainnya, termasuk surat-surat resmi, notaris, angsuran pertama dan lain-lain.
Memilih Lokasi yang Strategis
Jika budget sudah tidak ada masalah, hal lainnya yang perlu dipertimbangkan saat akan membeli rumah adalah lokasi yang strategis.
Pertimbangkan lokasinya, misalnya saja dekat dengan areal perbelanjaan, perkantoran, kantor pemerintahan dan lain-lain.
Jika rumah dengan posisi strategis memiliki harga yang selangit, tidak masalah berada di pinggiran kota asalkan masih bisa mengakses tempat kerja dengan mudah.
Perhatikan Aspek Legalitasnya Juga
Tidak kalah penting dari sebelumnya adalah memerhatikan masalah legalitasnya. Jangan sampai hunian yang akan dibeli dalam sengketa tanah atau masalah lainnya.
Pastikan legalitasnya jelas dan tentunya bukti kuat atas kepemilikan sudah ada di tangan. Ini menjadi pegangan yang kuat jika terjadi hal-hal tak terduga nantinya.
Misalnya saja ada pihak-pihak yang tak terduga melakukan gugatan atas tanah yang dibeli.
Dalam legalitas ini perlu juga untuk memahami istilah-istilah yang cukup penting. Misalnya saja istilah standar yang banyak digunakan pengembang adalah SHM atau SHGB. SHM ini merupakan kependekan dari Surat Hak Milik.
Artinya, si pembeli memiliki hak penuh atas kepemilikan tanah pada suatu daerah dan sifatnya sangat kuat.
Sementara untuk SHGB adalah Surat Hak Guna Bangun yang artinya hanya boleh membangun bagunan dalam jangkwa waktu tertentu. Sementara tanahnya sendiri masih milik negara.
Biasanya, jangka waktu dari SHBG ini bisa mulai dari 20 sampai dengan 30 tahun. Masih banyak hal lainnya yang perlu diperhatikan. Tentunya ditanyakan kepada pihak-pihak terkait supaya tidak ada yang merasa dirugikan.
Utamakan Membeli Rumah Baru
Supaya tidak ada biaya-biaya tambahan tak terduga, lebih baik pilih rumah baru dengan material yang berkualitas. Namun jika tidak memungkinkan untuk membeli rumah baru, tidak masalah yang lama.
Tentunya saja dengan beberapa syarat yang perlu untuk dipenuhi terlebih dahulu. Misalnya saja rumah dalam kondisi yang layak huni. Maka dari itu, penting melakukan survei terlebih dahulu sebelum memutuskan membeli rumah.
Perhatikan Juga Perkembangan Jangka Panjang
Tidak hanya sebagai hunian, rumah juga menjadi bahan untuk investasi jangka panjang. Jika berniat untuk menjualnya di masa depan nanti, perhatikan perkembangan yang terjadi.
Apakah bisa menjadi area yang strategis atau tidak. Misalnya saja apakah ada pembangunan jalan tol. Karena perumahan yang lokasinya dekat dengan gerbang jalan tol merupakan investasi yang menguntungkan. Suatu saat harganya bisa melambung tinggi.
Perhatikan Reputasi Pengembang
Hal lainnya yang cukup penting supaya tidak tertipu adalah memerhatikan reputasi dari pengembang. Sebelum memilih pengembang, ada baiknya untuk mencari informasi terlebih dahulu, apakah berpengalaman dan terpercaya atau tidak.
Jangan sampai hanya karena promosi-promosiĀ bisa tergiur.
Janji-janji yang terlihat sangat menggiurkan seringkali berakhir pada penipuan. Maka dari itulah selektif dalam memilih pengembang.
Pilihlah calon hunian dengan teliti dan selektif. Pasalnya, rumah akan menjadi lokasi untuk tinggal dan melepas penat. Pastikan semuanya sudah dipikirkan dan dipertimbangkan matang-matang.
Termasuk juga dengan lingkungan sekitarnya juga.