TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kondisi pandemi corona atau covid-19 seperti saat ini membuat kaum ibu terutama mencari jalan jitu agar isi dompet tak bobol.
Ternyata menyiapkan daftar belanja sebelum berkunjung ke supermarket bisa jadi senjata mengerem pengeluaran saat wabah corona.
Ya, selain untuk mengetahui apa saja yang dibutuhkan di rumah, cara ini juga efektif untuk mencegah terjadinya pembengkakan pengeluaran pada rumah tangga.
Membuat perencanaan belanja ternyata juga bisa membantu kita untuk meminimalisir tingkat penyebaran virus corona lho.
DR. dr. Tan Shot Yen, M.hum seorang Dokter ahli nutrisi yang juga magister filsafat, mengatakan bahwa masih banyak masyarakat di Indonesia kurang memperhatikan gizi ketika berbelanja di luar.
Padahal, pemenuhan gizi seimbang sangat baik dalam menjaga imunitas tubuh.
Ia pun menyebut bahwa masyarakat cenderung mengambil apa saja yang bisa membuat perut kenyang saat dalam keadaan panik dan berbelanja di supermarket.
"Yang harus dipahami adalah sekarang kita makan bukan hanya sekedar untuk membuat perut kenyang. Karena kalau makan untuk kenyang kita belanja seperti orang yang sedang mabuk. Troli diisi dengan yang enggak-enggak. Kalau perlu kalengan semua biar awet. Itu namanya panic buying," kata dia, Senin (30/3/2020).
Dengan membuat perencanaan belanja, kita tentu akan mempertimbangkan kebutuhan apa saja yang kita beli saat berada di rumah untuk keperluan selama masa karantina.
Misalnya, dengan membuat jadwal makanan yang akan dimasak terlebih dahulu baru kemudian mencari bahan-bahan yang dibutuhkan.
"Ada baiknya sebelum belanja kita bikin yang namanya rencana hidup dulu. Ini menghindari bencana. Misal dalam urusan makan, kita mau apa dalam waktu dua minggu. Misal bikin jadwal hari Senin masak ayam, Selasa masak tahu, Rabu masak ikan, Kamis tempe, Jumat jamur, Sabtu seafood dan Minggu telur. Nah dengan begitu kalau kemudian ke pasar itu gak blingsatan," kata dia.
Selain lebih efektif dalam menentukan berbagai jenis makanan, berbelanja dengan membawa daftar perencanaan juga tentu lebih menghemat waktu.
Sehingga potensi kita terpapar covid-19 saat berada di luar lebih sedikit.
Hal ini juga sesuai dengan anjuran yang digalakan pemerintah untuk mengurangi aktivitas di luar rumah guna meminimalisir tingkat penyebaran virus.