Mengonsumsi makanan atau minuman manis dan gorengan secara berlebihan dapat memicu masalah berat badan naik saat puasa.
Sebab, makanan berminyak dan bersantan rentan diolah oleh perut sehingga berujung pada timbunan lemak membandel pada tubuh.
Baca: Sederet Makanan yang Bantu Turunkan Kadar Kolesterol dalam Darah
Maka di bulan puasa, bila tidak dapat menghindari makan gorengan, cukup makan hanya satu buah saja saat berbuka, dan satu potong lauk goreng saat makan besar.
Lebih baik apabila gorengan itu diletakkan di permukaan tisu atau kertas penyerap minyak.
Setelah itu perbanyak konsumsi air putih dan buah segar karena serat dalam buah dapat membantu mengikat lemak yang berasal dari gorengan atau makanan bersantan.
Jangan biarkan makanan bersantan atau berminyak seperti gorengan berada dan mengendap lama di saluran pencernaan.
Selain dapat merusak kinerja sistem pencernaan, hal ini dapat menimbun lemak jahat yang juga memicu kegemukan.
Terakhir, banyak ahli gizi menyarankan agar sahur menghindari gorengan. Perlu diketahui bahwa sahur berfungsi untuk memberikan tenaga untuk berpuasa seharian, oleh sebab itu menunya harus diperhatikan.
Menjauhi makanan tinggi gula, kafein, dan gorengan saat sahur di bulan Ramadan adalah cara agar kita tak mudah lemas dan mengantuk saat sedang beraktivitas seharian penuh.
Makanan dan minuman ini membuat kadar gula dalam darah turun sangat cepat. Karena itulah rasa lapar juga muncul lebih cepat.
Untuk sahur, lebih baik mengonsumsi buah-buahan seperti apel, pir, dan buah lain yang rendah gula.
Jangan lupa pula tambahkan sumber protein seperti ayam, ikan, udang, daging sapi dalam menu berbuka dan sahur.
Perbanyak pula air putih saat sahur dan berbuka untuk mencegah dehidrasi.
Artikel ini sudah tayang di Gridhealth.Id