TRIBUNNEWS.COM - Berikut cara mencegah dan mendeteksi stres pada anak di masa pandemi Covid-19 menurut psikolog.
Sebelumnya, psikolog sekaligus Kepala UPT Bimbingan dan Konseling Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Hudaniah, S. Psi., M. Psi., menyampaikan anak-anak memang rentan mengalami stres di masa pandemi corona (Covid-19).
Menurutnya, stres yang dialami anak-anak di masa pandemi Covid-19 ini bisa diakibatkan karena ia melihat atau bahkan mendapatkan efek stres orang dewasa atau orang tuanya.
"Stres itu kan proses penyesuaian ya, terhadap tubuh, psikologis, juga terhadap keadaan yang menurut dia kondisi tersebut tidak nyaman."
"Nah karena anak melihat kemudian merasakan efek dari orang dewasa, misal orang tuanya mungkin, nah itu membuat dia juga mengalami hal yang tidak nyaman atau yang kita sebut stres," terang Hudan saat diwawancarai Tribunnews.com melalui Zoom Meeting, Kamis (7/5/2020) siang.
Baca: Cara Menjaga Psikologis Keluarga di Masa Pandemi Virus Corona
Hudan menambahkan, stres pada anak juga bisa terjadi karena anak tidak dapat melakukan aktivitas sosial seperti biasanya.
Menurutnya anak-anak usia tiga hingga empat tahun yang paling berpotensi mengalami hal ini.
Pasalnya, pada usia tersebut, anak-anak memasuki masa berkembang secara sosial.
Mereka pun biasanya mulai memiliki teman yang menurutnya cocok.
Anak-anak usia tiga hingga empat tahun umumnya juga memasuki masa-masa eksplorasi.
Baca: Psikolog Bagikan Tips Atasi Stres pada Anak Akibat Dampak Pandemi Covid-19
Sehingga, adanya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) bisa membuat mereka lebih rentan mengalami stres.
"Kan kadang-kadang anak-anak itu usia 3-4 tahun kan ada teman yang kalau nggak ada dia cari, nah ini yang memang masa-masa eksplorasi anak usia sekian ini menjadi rentan," tutur Hudan.
"Barangkali ada PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) mungkin dibatasi untuk tidak keluar dari halaman rumah, nah barangkali hal-hal itu yang membuat anak barangkali mengalami ketidaknyamanan," lanjutnya.
Lantas bagaimana cara mencegah stres pada anak?