News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Psikolog Bagikan Tips Atasi Stres pada Anak Akibat Dampak Pandemi Covid-19

Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Ayu Miftakhul Husna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi keluarga bahagia - Berikut tips untuk para orang tua dalam mengatasi stres yang dialami anak-anak akibat dampak pandemi Covid-19.

Kegiatan belajar di rumah yang terkesan monoton, Hudan mengatakan, bisa menjadi penyebab kejenuhan anak-anak.

Pada saat-saat seperti ini, orang tua dituntut untuk kreatif.

"Orang tua memang dituntut untuk kreatif, kan gurunya sebetulnya orang tua, guru di sekolah ikut mendampingi orang tua mendidik anak," tutur Hudan.

Hudan pun menyarankan para orang tua untuk mencari metode-metode pembelajaran yang kreatif melalui google maupu YouTube.

Ilustrasi (Family Inc)

"Kalau lihat di YouTube, misalnya ada tutorial, mungkin orang tua bisa mempraktekkan sehingga ada aktivitas kognitif, afektif, dan psikomotorik yang bisa tetap dilaksanakan," terang Hudan.

Dengan demikian, Hudan menambahkan, diharapkan hal ini mampu mengurangi kejenuhan buah hati.

Hudan menekankan, dalam mengatasi kejenuhan ataupun stres pada anak yang terpenting ialah mencari sumber masalahnya terlebih dahulu.

Sementara itu, Hudan juga menyampaikan, stres yang dialami oleh anak-anak tersebut bisa diakibatkan karena ia melihat atau bahkan mendapatkan efek stres orang dewasa atau orang tuanya.

"Stres itu kan proses penyesuaian ya, terhadap tubuh, psikologis, juga terhadap keadaan yang menurut dia kondisi tersebut tidak nyaman."

"Nah karena anak melihat kemudian merasakan efek dari orang dewasa, misal orang tuanya mungkin, nah itu membuat dia juga mengalami hal yang tidak nyaman atau yang kita sebut stres," terang Hudan.

Baca: Asma Anak Kambuh Saat Wabah Covid-19? Perhatikan Jarak dan Lakukan Nebulizer di Tempat Terbuka

Selain itu, Hudan menuturkan, stres juga bisa timbul karena anak tidak dapat melakukan aktivitas sosialnya seperti biasanya.

Menurutnya anak-anak usia tiga hingga empat tahun yang paling berpotensi mengalami hal ini.

Pasalnya, anak-anak usia tiga hingga empat tahun sudah mulai memasuki masa berkembang secara sosial.

Mereka pun biasanya mulai memiliki teman yang menurutnya cocok.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini