Selama Ramadhan kita telah melakukan muhasabah, yakni mencermati aktifitas atau amalan yang telah kita lakukan.
Seharusnya kita telah mengindentifikasi dan mengklasifikasikan aktifitas kita dalam 3 kategori: amal shaleh, amal laghau, dan amal suu’ (buruk).
Pertama; Amal shaleh adalah yang termasuk kategori ibadah, yani aktifitas yang didedikasikan untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Caranya dengan menjalankan perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya, dan melakukan aktifikas sesuai ketentuan syara’.
Kedua; Amal laghau adalah amal yang sia-sia, tidak bermanfaat, atau tidak produktif.
Seorang mukmin akan sukses, salah satu kebiasaannya adalah menghindari amal laghau. Firman Allah:
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ * الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ * وَالَّذِينَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُونَ
“Sungguh telah beruntung orang-orang mukmin; yakni orang-orang yang khusyu’ dalam shalatnya, dan terhadap amal laghau menjauhi” (QS Al-Mukminun 1 – 3)
Ketiga; Amal Suu’ atau buruk adalah amal yang menjauhkan dari Allah.
Di antaranya: mengabaikan perintah Allah, melakukan larangan-Nya, dan membiarkan diri beraktifitas yang tidak diijinkan oleh syara’.
الله أكبر, الله اكبر ولله الحمد.
Kaum muslimin dan muslimat rahimakumullah.
Di bulan Ramadhan yang lalu, semestinya kita:
1. Telah mengidentifikasi dan membuat daftar amal buruk dan amal laghau apa yang pernah kita lakukan.