Shim Chung bersikeras mengatakan jika ia akan melindungi Joon Jae dari serangan.
Joon Jae menyadarkan Shim Chung dan menjelaskan sumber bunyi itu berasal dari kembang api.
Shim Chung merasa kebingungan kemudian ia teringat ajakan Joon Jae untuk melihat kembang api di Sungai Han jika ia di Seoul.
Shim Chung terlihat bingung dengan orang-orang yang mengangkat tangannya keatas sambil memegang sesuatu.
Joon Jae menjelaskan jika mereka sedang memotret kembang api.
---
Shim Chung meminta ikut ke mana Joon Jae pergi.
Namun, Joon Jae melaju meninggalkan Shim Chung.
Ketika di dalam mobil ia berusah untuk tidak peduli dan melihatnya dari kaca spion.
Ma Dae yang sedang mendekati Shim Chung terhenti karena mobil Joon Jae kembali dan membawa Shim Chung pergi.
Ketika di dalam mobil Joon Jae sedikit kembali mengingat apa yang terjadi tetapi ia tetap tidak bisa mengingatnya.
Joon Jae melihat mobil yang terus mengikutinya sehingga ia melaju dengan sangat cepat.
---
Ketika sudah di dekat rumahnya, Ma Dae kehilangan arah dan tidak menemukan mobil Joon Jae.
Ma Dae melihat melihat toko dan mendapatkan ide.
Shi Ah terus memandangi guci yang terdapat lukisan seorang putri duyung dan manusia yang sedang berciuman.
Rekannya mengatakan jika lukisan ini dibuat oleh penjelelajah waktu laalu ia menanyakan mengapa ia terus memandangi guci tersebut.
Shi Ah merasa jika pria yang ada di lukisan ini mirip dengan Joon Jae.
Joon Jae menyuruh Shim Chung untuk masuk dan membuat seisi rumah terkejut.
Shim Chung yang melihat kolam di dalam rumah Joon Jae langsung menghampirinya.
Mereka semua terkejut dengan tingkah Shim Chung.
Shim Chung merasa heran karena tidak ada ikan yang bisa ia makan dan menanyakannya kepada mereka.
Tae Oh menyiapkan makanan untuknya dan memberikannya.
Nam Doo dan Joon Jae menanyai Shim Chung.
Shim Chung tetap tidak menjawabnya sehingga membuat Joon Jae mengeluarkan gelang dan mmenanyakan kebenarannya.
---
Di suatu rumah, pemilik rumah marah karena Ma Dae membuatnya terbangun dan menyuruhnya untuk pergi.
Ketika Ma Dae hendak menandai rumah itu, si pemilik keluar dan memarahinya dan mengancam akan melaporkannya.
Saat Joon Jae sedang mengendarai mobil untuk pulang, Nam Doo meneleponnya untuk tidak pulang terlebih dahulu, karena di sekitar rumahnya terdapat pembunuhan sehingga banyak polisi sedang berpatroli.
Ia juga mengatakan jika disana terdapat detektif yang mencarinya tiga bulan lalu.
Salah satu polisi mencurigai pembunuhan ini disebabkan oleh Ma Dae berdasarkan cara san pola membunuhnya.
---
Namun, pendapat itu tidak disetujui oleh rekannya karena korban merupakan renterir sehingga pembunuhan ini bisa disebabkan motif balas dendam.
Nam Doo mengetuk pintu mobil Joon Jae yang terhenti sebelum mendekati para polisi.
Nam Doo memintanya untuk memutar balik arah, Joon Jae merasa khawatir dengan Shim Chung yang ada di rumah sendirian.
---
Ma Dae yang masih berkeliaran disana mencoba memencet bel rumah.
Di rumah, Shim Chung tak sengaja menduduki remote TV sehingga ia melihat drama di acara TV.
Ia bertanya-tanya mengapa Joon Jae tidak kunjung datang.
Tiba-tiba bel rumah berbunyi, Shim Chung mengira Joon Jae pulang dan ia segera membukakan pintu.
Joon Jae meminta Nam Doo untuk minggir.
Nam Doo terkejut melihat temannya menerobos polisi yang ada di sana.
-----
Di zaman Joseon, ibunya Dam Ryung adalah majikan dari So Wol.
Majikannya ini menyuruh pembantunya ini untuk membuka semua guci di halaman rumahnya.
Walaupun jumlah guci di halaman banyak tetapi ia tidak bisa menolaknya.
Kemudian si majikan meminta menutup kembali karena langit terlihat mendung.
Do Shik yang juga pembantu di sana meminta untuk menggantikan So Wol melakukan tugasnya.
Namun, si majikan justru menyuruhnya untuk memberikan surat kepada Dam Ryung anaknya dan memastikan jika ia mendapat surat balasan.
Karena hal itu, So Wol dan Do Shik merasa sedih karena harus dipisahkan seperti ini.
Mereka bertekad jika mereka hidup kembali, mereka akan menjadi sepasang kekasih dan hidup kaya.
So Wol juga berharap jika esok ia akan menjadi majikan dari majikannya sekarang.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)