TRIBUNNEWS.COM - Terkadang, anak di usia balita menggunakan tangisan untuk mengekspresikan keinginan, baik itu karena takut, butuh perhatian, tidak nyaman, atau frustasi.
Jadi, jika anak cengeng atau gampang menangis karena segala hal, kamu perlu mencari tahu alasannya.
Apalagi jika sifatnya itu membuat kamu mudah kehilangan kesabaran menghadapinya.
1. Kurang percaya diri
Dilansir dari youngparents, alasan paling umum anak gampang menangis adalah karena kurang percaya diri. Kepercayaan diri seorang anak di usia balita sangatlah kuat dalam beberapa hal, namun rapuh dalam hal lainnya.
Sebesar apapun keberanian seorang anak pada umumnya, melihat wajah-wajah asing atau kemungkinan anak lain menolak ajakan main dengannya bisa cukup mengurangi rasa amannya dan membuatnya merasa rentan.
Di saat seperti itulah mereka mulai menangis.
Baca: Hamil Anak Kedua, Tiba-tiba Chelsea Olivia Suka Makanan yang Dibencinya
Cara paling efektif menghadapi anak yang bersikap seperti ini adalah dengan membangun kepercayaan dirinya melalui tahapan-tahapan kecil.
Yakinkan dia bahwa dia akan baik-baik saja dan secara bertahap dorong dia untuk menjadi lebih tangguh.
Misalnya, beri tahu dia bahwa ayah atau ibunya tidak akan marah jika dia menangis, tapi hanya jika dia bisa menyelesaikan puzzle-nya (atau pekerjaan dan tantangan lainnya) dengan usaha terbaiknya.
Kamu juga bisa mengatakan kepadanya bahwa jika lain kali dia tidak mendapatkan atau menemukan mainan kesukaannya, dia boleh meminta bantuan namun tanpa merengek.
Baca: Tak Hanya Bikin Tubuh Sehat dan Rileks, Ini Manfaat Yoga untuk Ibu Hamil
Tingkatkan kepercayaan dirinya secara perlahan dan mantap. Setiap kali dia berhasil mengatasi kesulitan kecil tanpa merengek atau menangis, beri dia banyak pujian.
2. Cari perhatian
Perilaku anak yang cengeng juga bisa karena mereka menyadari bahwa tangisan adalah cara efektif untuk mendapatkan perhatian.
Baca: Ini yang Harus Dilakukan Bila Puting Nyeri Saat Menyusui