TRIBUNNEWS.COM - Membaca sholawat merupakan bukti kecintaan umat Islam kepada Nabi Muhammad SAW.
Sekretaris PCNU Solo sekaligus Dosen UNU Surakarta, H Ahmad Faruk MHI menjelaskan, membaca sholawat hakikatnya adalah berdoa.
Pria yang karib disapa Gus Faruk mengungkapkan terdapat sholawat memohon kepada Allah agar kita disembuhkan dari penyakit.
Sholawat tersebut dikenal dengan sholawat Tibbil Qulub.
sholawat ini dapat pula diamalkan dalam masa pandemi virus corona Covid-19 ini.
"Seperti pandemi yang sedang melanda saat ini, dianjurkan membaca sholawat Tibbil Qulub agar kita terhindar dari Covid-19,” ungkap Gus Faruk kepada Tribunnews.
Baca: Fatwa MUI: Ibadah Kurban tidak Dapat Diganti dengan Uang atau Barang Lain yang Senilai
Bacaan sholawat Tibbil Qulub:
مههَّللَاُلَصىَلَعاَنديَسُدَّمَحهمُبطُبْوهلهقْلااَهئاَوَدَوُةَيفاَعَوُناَدْبَلأْااَهئاَفشَوُرْوهنَوُراَصْبَلأْااَهئاَيضَوىَلَعَوُهلآُهبْحَصَوُْملَسَو
Allahumma sholli `ala Sayyidina Muhammadin thibbil qulubi wa dawa-iha wa `afiyatil abdani wa syifa-iha wa nuril abshori wa dhiya-iha wa `ala alihi wa shohbihi wa sallim.
Artinya :
"Ya Allah curahkanlah rahmat kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, sebagai obat hati dan penyembuhnya, penyehat badan dan kesembuhannya dan sebagai penyinar penglihatan mata beserta cahayanya. Semoga sholawat dan salam tercurahkan pula kepada keluarga serta para shahabat-shahabatnya."
Gus Faruk juga mengungkapkan membaca sholawat Tibbil Qulub dapat diamalkan sebanyak-banyaknya.
"Dapat diamalkan setelah melaksanakan salat wajib," ungkapnya.
Baca: Kotak Infak Berjalan Diimbau Ditiadakan dalam Sholat Idul Adha, Khotbah Dipersingkat
Definisi Sholawat