News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Postingan Pelakor Bertebaran di Medsos, Ini 5 Tips Menghindari Perselingkuhan dari Ahlinya

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pelakor

Utamanya untuk melabeli kegiatan merebut pasangan orang merupakan perilaku yang tidak baik dalam kacamata norma masyarakat.

Psikolog Keluarga Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. dari Yayasan Praktek Psikolog Indonesia (YPPI) (www.praktekpsikolog.com) yang beralamat di Bintaro, Jakarta Selatan. (Istimewa/Adib Setiawan)

"Supaya pelakor ini mendapatkan stempel negatif, sehingga kalau ada yang mau jadi pelakor mereka bisa berpikir 2 kali sebelum melakukannya."

"Karena alasan itu, masyarakat memberikan dukungan penuh, supaya kembali ke pasangan masing-masing dan jangan jadi pelakor," imbuhnya.

Pria yang juga berpraktik di Klinik Terapi Anak Dewasa YPPI Pondok Aren, Tangerang Selatan menjelaskan ada maksud tersirat dari viralnya postingan viral.

Yakni memberikan pesan kepada masyarakat lain untuk melakukan hal yang benar saat mencari pasangan.

"Kalau merebut pasangan orang karena faktor ekonomi, ya cari uang dengan cara baik lah."

"Jangan ganggu rumah tangga orang lain," tegasnya.

Baca: Kasus Perselingkuhan ASN di Medan, Istri Sah Ardy Disebut-sebut Malah Meminta Maaf Pada Pelakor

Kenapa Pelakor itu Muncul?

Ilustrasi postingan pelakor yang viral di media sosial  (https://www.freepik.com/)

Menurut Adib pada hakikatnya manusia ingin menjadi baik dan menjalani kehidupan di atas garis yang lurus.

Termasuk tidak mau berselingkuh dan mengkhianati perasaan pasangannya.

Namun karena ada sejumlah kondisi tertentu, membuat seseorang terdorong untuk melakukan aksi merebut pasangan orang lain.

Untuk memudahkan, Adib kemudian memberikan kondisi-kondisi yang dapat memunculkan perilaku untuk menjadi pelakor

"Misalkan suami mau lurus-lurus aja, tapi saat di rumah dicerewetin istrinya dan terlalu posesif, akhirnya si suami selingkuh."

"Atau istri terlalu memberikan kepercayaan 100 persen, maka disalahgunakan sama suami."

"Misalnya juga suami sibuk kerja, hanya memikirkan materi. Istrinya tidak mendapatkan perhatian dan merasa tidak dihargai. Sehingga istri mencari sosok yang bisa menghargai di luar rumah," urai Adib.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini