Pengaruh lainnya adalah faktor otonomi yang diberikan oleh orangtua pada anak. Hal ini akan memengaruhi psikologi anak saat beranjak dewasa.
Anak dapat mengatur emosi secara lebih baik dan juga memengaruhi hubungan pertemanan yang terjalin.
Sebaliknya, keterlibatan berlebihan orangtua terhadap pilihan hidup anak juga turut memberikan dampak.
Orangtua diharapkan dapat berperan dengan menunjukkan dukungan dan penghargaan terhadap minat anak, serta mengetahui kapan perlu memberikan batasan.
Perasaan dihargai dan didukung akan meningkatkan kepercayaan diri anak dan mencegah terjadinya depresi.
3. Adanya konflik dalam keluarga
Konflik antar orangtua berperan besar dalam perkembangan psikologi anak terhadap proses internalisasi masalah.
Konflik yang terjadi memengaruhi kerentanan emosional yang dialami anak saat remaja.
Resolusi dari konflik akan menghasilkan output yang lebih baik pada anak dan mencegah anak mengalami depresi.
Banyaknya konflik antara anak dan orangtua menyebabkan tidak terjalinnya komunikasi yang baik antara kedua pihak.
Selain itu, anak akan merasa kurang mendapat dukungan. Anak dengan kondisi demikian cenderung memiliki kontrol emosi yang lebih buruk.
Hal ini membuatnya lebih rentan untuk mengalami depresi.
4. Pemberian hukuman pada anak
Seringkali orangtua memberikan hukuman pada anak jika mereka berbuat salah.