TRIBUNNEWS.COM - Sebagaimana prinsip ibadah lainnya, untuk menjalankan ibadah puasa Arafah harus dimulai dengan berniat.
Dikutip dari Buku Pintar Panduan lengkap Ibadah Muslimah karya Muhammad Syukron Maksum, niat puasa Arafah ini dapat diucapkan secara lisan maupun cukup dibaca dalam hati.
Adapun niat puasa Arafah sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى
Nawaitu shouma arafata sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: “Saya niat puasa Arafah, sunah karena Allah ta’ala.”
Baca: Keutamaan Puasa Dzulhijjah,Tarwiyah, dan Arafah, Lengkap dengan Bacaan Niat dan Doa Buka Puasa
Ternyata puasa Arafah yang dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah memiliki sejumlah keutamaan bagi yang menjalankannya.
Berdasarkan hadis Rasulullah yang berbunyinya:
"Dapat menebus dosa setahun yang lalu dan yang akan datang," (hadis riwayat Muslim).
Dalam hadis lain Rasulullah bersabda:
"Puasa pada hari Arafah dapat menghapuskan dosa selama dua tahun, yaitu tahun yang berlalu dan tahun yang akan datang." (Riwayat jamaah ahli hadis kecuali Bukhari dan Turmudzi).
Menurut Maksum, dua hadis di atas merupakan kabar gembira untuk umat Islam.
"Jika kita yang penuh dosa ini mendengar kabar akan mendapat ampunan, maka tak ada yang dapat diungkap kecuali kebahagiaan dan rasa syukur atas kemurahan Allah."
"Dan ini kemurahaan yang benar-benar diberikan Allah yang patut kita syukuri dengan tak melewatkannya begitu saja," kata Maksum dalam bukunya.
Baca: Resep Bumbu Gulai Tikungan yang Praktis dan Bisa Dicoba saat Idul Adha 2020