News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penjelasan tentang Rebo Wekasan, Rabu Terakhir di Bulan Safar: Pandangan Ulama hingga Amalan

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

tradisi Rebo Wekasan atau Rabu terakhir bulan Safar

Jangan lupa pula untuk berzikir setiap pagi dan petang

Amalan Yang Bisa Dilakukan di Rabu Terakhir Bulan Safar

Dipublikasikan di YouTube oleh Nasehat Islam pada 2 Juni 2018, Ustadz Abdul Somad pernah membahas tentang tradisi umat Islam Indonesia di hari Arba Mustakmir ini.

Apakah dibolehkan atau tidak dalam Islam dan bagaimana hukumnya?

“Ziarah kubur di hari Rabu terakhir bulan Safar, boleh tidak? Ziarah kuburnya boleh, bagus saja itu. Lalu berdoa memohon kepada Allah agar kita dihindarkan dari segala musibah, ini juga boleh,” jelas Ustadz Abdul Somad.

Sementara terkait keyakinan Allah menurunkan ribuan musibah di hari Rabu terakhir Safar atau Arba Musta’mir, menurutnya itu tak ada haditsnya.

“Itu menurut para ulama tasawuf, mereka dapat itu dari ilham bukan dari hadits Nabi Muhammad. Tapi, kalau mau berdoa meminta dihindarkan dari musibah, silakan saja. mau berdoa sambil bertawasul kepada wali-wali Allah juga boleh,” katanya.

Bertawasul adalah memakai atau menyebutkan nama para wali itu saat berdoa dengan harapan Allah akan mengabulkan doa kita berkat kemuliaan para wali Allah tersebut.

“Misalnya bertawasul dengan Wali Songo. Saat berdoa bilangnya begini: Ya Allah, berkat kemuliaan para wali-Mu ini, aku memohon kepada-Mu, dan seterusnya. Kalau ini boleh,” pungkasnya

Zikir saat Arba Mustakmir

Soal Arba Mustamir ini, Ketua PWNU Kalsel, Syarbani Haira memiliki pandangan tersendiri seperti yang disampaikan kepada Bpost Online.

"Saya teringat penjelasan Ustadzuna Alhabib Taufiq bin Abdul Qodir Asseggaf, dari Pasuruan, sebagai berikut : Istilah Arba Mustamir, yang kebetulan hari ini adalah Rabu terakhir Bulan Shofar yang di Jawa dikenal dengan istilah Rabu Pungkasan, yang oleh sebagian ummat diyakini sebagian orang sebagai hari sial," kata dia.

Syarbani melanjutkan, dikisahkan dahulu orang-orang Jahiliyah Arab meyakini bahwa Akhir Rabu ini (Bulan Safar) sebagai Hari Naas dan Hari Bala.

Sehingga mereka menghentikan semua aktifitasnya. Toko ditutup, pekerjaan mereka tinggalkan, bahkan mereka menutup rumahnya rapat-rapat. Mereka tidak mau keluar rumah karena takut mendapatkan bala.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini