Laporan wartawan Wartakotalive.com, Lilis Setyaningsih
TRIBUNNEWS.COM – Kampanye mencuci tangan pakai sabun (CPTS) terus dikumandangkan selama pandemi covid-19.
Bahkan gerakan mencuci tangan sebetulnya sudah digaungkan jauh sebelum pandemi melanda dunia. Termasuk Indonesia.
Sebab, mencuci tangan telah terbukti meminimalkan risiko penyakit.
Namun, adanya pandemi Covid-19, mencuci tangan pakai sabun jadi semacam kebiasaan yang wajib dilakukan.
Aktivitas CTPS, menggunakan masker, dan menjaga jarak harus terus diupayakan selama pandemi ini.
Bila gerakan ini terus dilakukan masyarakat, diyakini dapat menurunkan kasus infeksi Covid-19.
Itulah kenapa gerapan CTPS dicanangkan secara global pada 15 Oktober.
Baca juga: Bima Arya: 30 Persen Warga Bogor Disiplin Cuci Tangan
Direktur Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI dr. Imran Agus Nurali, Sp.KO mengatakan, ada enam langkah CTPS yang memerlukan waktu sedikitnya 20 detik.
Ia juga mengingatkan pentingnya menggunting kuku tangan, karena kuku juga bisa jadi pintu masuk kotoran dan bakteri.
Cuci tangan menggunakan sabun di air mengalir jadi protokol kesehatan yang harus dilakukan.
Bila tidak memungkinkan, tidak ada air dan sabun, dibolehkan menggunakan cairan pembersih handsanitizer.
Baca juga: Cuci Tangan, Cara Sederhana yang Efektif Putus Penyebaran Corona
Namun, cuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir lebih disarankan karena lebih efektif.