Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ryantono Puji Santoso
TRIBUNNEWS.COM, SOLO – Ada cerita di balik hilangnya secara mengejutkan dana nasabah Maybank cabang Solo bernama Candraning Setyo yang disimpannya di rekening di bank tersebut senilai Rp 72,6 juta.
Candraning Setyo mengaku, saldo dana di rekeningnya hanya tersisa Rp 80 ribu saja.
Hal tersebut tentu saja membuatnya terkejut dan kemudian melaporkan temuan tersebut telah diadukan ke Polresta Solo.
Kejadian dugaan raibnya uang tabungan Candra diketahui Juni 2020 lalu.
Kejadian tersebut bermula dari hilangnya sinyal ponsel milik warga Puspan RT 003 RW 008, Desa Blulukan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar itu.
Candra tidak bisa menggunakan ponselnya untuk menelpon atau menerima telepon, serta tidak bisa mengoperasikan aplikasi perpesanan Whatsapp (WA).
"Nomor ponsel itu terhubung dengan internet banking bank tempat Candra menabung," papar Kuasa hukum korban, Gading Satria Nainggolan.
Baca juga: Kronologi Uang Rp 72 Juta Tabungan Nasabah Maybank Solo Hilang Misterius, Bermula dari Sinyal HP
Candra kemudian mengurus persoalan itu ke gerai provider yang ada di kawasan Kelurahan Purwosari, Kecamatan Laweyan, Kota Solo.
"Klien saya diberikan kartu baru tanpa dijelaskan persoalan yang terjadi," kata Gading.
Seusai kejadian hilangnya sinyal provider, Candra dikagetkan dengan raibnya sejumlah uang yang ada di tabungannya.
Baca juga: Nasabah di Solo Kehilangan Uang Rp 72,6 Juta, Ini Tanggapan Maybank Indonesia
Candra kemudian memutuskan untuk mencetak rekening koran.
Dari rekening koran tersebut, dia melihat ada transaksi ganjil hingga membuat saldonya terkuras menyisakan Rp 80 ribu.
Gading mengungkapkan, ada lima transaksi aneh yakni pada 11 Juni 2020, pukul 13.24 WIB sampai 13.32 WIB.
Ada transfer kedua rekening bank masing-masing Rp 25 juta.
Kemudian, ada tiga top-up sebesar Rp 9.801.000, Rp 9.901.000 dan Rp 2.951.000.
Mengetahui hal tersebut, Candra membuat pengaduan ke Maybank cabang Jalan Urip Sumoharjo, Solo.
Jawaban dari pihak Maybank didapatkannya pada 7 Agustus 2020.
Transaksi tersebut dianggap sah sebab pelaku bisa memasukkan username dan password pada internet banking.
"Padahal klien saya mengaku tidak pernah menggunakan aplikasi internet banking," jelas dia.
"Tapi klien saya pernah mendaftarkan nomornya," papar dia.
Selama ini rekening bank milik Candra tersebut memang difungsikan sebagai tempat menyimpan uang, jadi jarang ada transaksi.
Sehingga ia tidak pernah meninggalkan jejak digital terkait data username dan password.
Gading mengatakan, satu - satunya yang menyimpan data adalah pihak bank.
Ia bertanya apakah ada yang membobol atau sistem keamanan yang lemah atau ada oknum.
Pihaknya mempertanyakan itu.
OJK Terima Laporan
Otoritas Jasa Keuangan ( OJK) Kota Solo, Jawa Tengah turut angkat bicara terkait kasus hilangnya uang tabungan milik nasabah Bank Maybank senilai Rp 72.653.000.
Kepala OJK Solo Eko Yunianto mengaku telah menerima pengaduan dari nasabah yang uang tabungannya hilang di Bank Maybank, Rabu (18/11/2020) sore.
"Kami sudah menerima pengaduan dari nasabah yang bersangkutan," kata Eko saat dihubungi wartawan di Solo, Jawa Tengah, Rabu.
Pihaknya mengatakan akan mempertemukan antara nasabah dengan pihak bank.
Namun, kapan waktunya masih dijadwalkan.
"Kami mencoba memfasilitasi dengan mempertemukan nasabah dengan pihak Maybank. Nanti kami lihat jadwalnya dulu," terang dia.
Penjelasan Maybank Indonesia
Menanggapi kasus ini, Juru Bicara PT Maybank Indonesia Tbk Tommy Hersyaputera mengaku pihaknya kini tengah melakukan penyelidikan.
"Terkait transaksi nasabah yang disanggah, saat ini kami sedang dalam proses investigasi atas pengaduan tersebut," ujar Tommy, dalam keterangan resminya kepada wartawan, Selasa (17/11/2020).
Ia pun meminta para nasabah selalu mewaspadai risiko yang bisa terjadi saat menggunakan fasilitas internet maupun mobile banking.
Karena transaksi melalui dua layanan tersebut tentunya melibatkan nomor telepon nasabah.
"Perlu kami ingatkan kembali kepada para nasabah yang menggunakan fasilitas internet atau mobile banking, agar senantiasa waspada dalam mengelola nomor telepon seluler yang digunakan," jelas Tommy.
Para nasabah juga diharapkan untuk selalu menjaga kerahasiaan akses, khususnya PIN, password serta sandi TAC dari siapapun, bahkan termasuk pihak bank.
Selain itu, Tommy menekankan agar nasabah menggunakan password yang tidak mudah diketahui orang lain, atau menggantinya secara berkala.
"Menjaga kerahasiaan data seperti login, PIN, password, serta sandi TAC, untuk tidak disampaikan kepada siapa pun termasuk staf bank. Dan juga senantiasa membuat password yang kuat sehingga tidak mudah diketahui oleh pihak lain," kata Tommy.
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Kronologi Raibnya Rp 72 Juta Nasabah Maybank Solo : Bermula Sinyal HP Hilang, Tak Bisa Telepon & WA