News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Saatnya Memilih Produk Kecantikan Berbahan Dasar Alami dan Tersertifikasi Lestari

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Biome Scan, sebuah tindakan menyerupai swab test untuk mengetahui komposisi bakteri dan jamur yang ada di kulitnya sehingga bisa dijadikan acuan agar lebih selektif terhadap pemilihan produk kecantikan yang digunakan.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Produk kecantikan dan kesehatan kulit telah menjadi bagian dari keseharian masyarakat Indonesia. 

Selain memperhatikan kecocokan kandungan dengan kulit, pengguna juga perlu memilih produk dengan kandungan yang berbahan dasar alami dan tersertifikasi lestari, serta diproses dengan metode yang berkelanjutan. 

Hal tersebut menjadi penting untuk diperhatikan, mengingat pengguna produk kecantikan masih belum secara penuh menyadari bahwa pilihan produk yang mereka gunakan punya dampak dengan kondisi lingkungan sekitar.

Ini mengemuka dalam diskusi dalam C Channel Class: Be An Expert for Your Skin, yang merupakan hasil kolaborasi antara Sekretariat Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL), Yayasan Madani Berkelanjutan dan C Channel Indonesia, Sabtu (5/12/2020).

Baca juga: Mengenal Thai Massage yang Dipercaya Miliki Manfaat Tersendiri untuk Kecantikan Wanita Asia

Dalam diskusi yang dilakukan secara daring ini, turut hadir beberapa pembicara yang ahli di bidangnya antara lain Danang Wisnu, Skincare Enthusiast; Ratna Kirana, Beauty Blogger; Ratu Ommaya, PR & Community Manager The Body Shop Indonesia; dan Devina Wijaya, Chief Marketing Officer N’ Pure  Official.

Ratna Kirana, seorang Beauty Blogger mengatakan, selain memastikan kecocokan kandungan dengan kulit, pengguna hendaknya mengingat bahwa dalam menghasilkan suatu produk kecantikan banyak sektor yang terlibat.

"Tanpa kita sadari untuk menghasilkan produk kosmetik,  banyak hal yang dilibatkan seperti lahan hutan, petani, serta masyarakat sekitar lahan," kata Ratna dalam kesempatan itu.

"Memilih produk dengan kandungan komoditas ramah sosial dan ramah lingkungan dapat menjadi suatu bentuk tanggung jawab masyarakat pengguna terhadap alam dan lingkungan," kata Danang Wisnu, Skincare Enthusiast.

Sehingga, kata dia produk kecantikan tidak hanya mempercantik kulit, namun juga dapat membantu keberlanjutan alam dan sosial.

“Gunakan produk skincare yang membuat kita bahagia. Caranya gunakan produk yang proses dan sumbernya, dilakukan dan diperoleh secara baik, serta berkontribusi bagi masyarakat sekitarnya,” katanya.

Devina Wijaya, Chief Marketing Officer N’ Pure  Official, mengemukakan, Indonesia kaya akan tanaman bahan kosmetik dan pihaknya akan terus mengembangkan produk dari komoditas lokal dan berasal dari petani lokal,” ujarnya.

Senada PR & Community Manager The Body Shop Indonesia, Ratu Ommaya mengatakan, Indonesia memiliki kesempatan menjadi pemain besar di sektor industri kecantikan dan kesehatan.

"Ini disebabkan Indonesia memiliki banyak potensi yakni keberagaman komoditas dan sumber daya alam, serta memiliki peluang besar untuk menjadi pemain besar di sektor industri kecantikan dan kesehatan," katanya.

Saatnya geliat praktik ramah lingkungan dan ramah sosial dalam pembudidayaan komoditas sudah semakin dikedepankan. 

Produksi tidak hanya menitikberatkan pada kuantitas, tetapi juga kualitas dan aspek lingkungan serta sosial.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini