TRIBUNNEWS.COM - Mainan edukatif anak muslim “Little Zam" makin dikenal luas oleh masyarakat hanya dalam kurun waktu 2 tahun.
Itu dibuktikan dari meningkatnya permintaan pembeli dan terus bertambahnya follower mereka di Instagram.
Bukan sekadar mainan, Little Zam merupakan sarana belajar yang menyenangkan untuk anak. Apalagi saat pandemi seperti sekarang.
Menariknya, bisnis mainan ini ditekuni oleh 7 perempuan muda yang semangat dan peduli pada anak.
Baca juga: Pentingnya Peran Orangtua Batasi Penggunaan Gadget Bagi Anak
Mereka di antaranya Nadhila Shabrina, Luthfiani Shabrina, Mella Setyowati, Ifa Latifah, Rumaishatul Ulya, Rahmy Madina, dan Fahma Nurika Aisyah, selaku founder sekaligus mastermind strategist Little Zam.
“Mimpi saya dari dulu memang ingin memberdayakan perempuan sesuai dengan fitrahnya,” ucap Fahma ketika menjelaskan tentang mimpi dari Little Zam.
Menurutnya, perempuan tetap bisa beraktivitas sesuai hobi dan bakat mereka, tapi tetap pada fitrah sebagai seorang ibu, anak, dan istri.
Mereka juga memberdayakan 100 Ibu-Ibu Pemberdayaan Kampung Kota di 4 daerah, yang notabene pekerjaan suaminya adalah buruh.
Setelah mengikuti pelatihan, mereka bisa menjahit ratusan ribu boneka untuk produk-produk Little Zam.
Kini, Little Zam sudah memiliki 13 produk, yaitu Sang Pemimpi, Rumahku Sekolahku, Rainbow Qur’an, Menyapih dengan Cinta, dan Generasi Cinta Al-Qur’an (GCA) – produk unggulan Little Zam, juga Generasi Cinta Ilmu sebagai produk lanjutan dari series GCA.
Kini mereka telah memiliki ribuan reseller dari seluruh Indonesia. Sebagian besar reseller adalah para Ibu yang sudah merasakan manfaat dari permainan Little Zam dan memutuskan untuk bergabung sebagai reseller.
Di tengah maraknya game online dan mainan import, tenyata Indonesia memiliki brand local mainan edukatif anak muslim dengan permainan menarik, riset produk mendalam, dan dikerjakan oleh perempuan-perempuan berjiwa sosial yang menamai diri mereka sebagai “Super Team Little Zam”.
Mereka terus berupaya menciptakan permainan-permainan anak yang inovatif, edukatif, dan memberdayakan bagi keluarga muslim di seluruh dunia.
Sebagian profit dari hasil penjualan produk Little Zam disedekahkan untuk program sosial di berbagai titik di Indonesia.
Setiap bulan, Little Zam rutin membiayai operasional Asrama Tahfidz Putra-Putri dan gaji guru-guru PAUD Bebas Biaya Desa Quran Rawakalong, Gn.Sindur, Bogor.
Dalam dua tahun, mereka telah membangun 3 Rumah dan 1 Masjid Tahan Gempa untuk korban bencana gempa di Lombok, serta terlibat aktif dalam membuat Ambulans Sungai-transportasi kesehatan untuk masyarakat pedalaman di Indonesia.
Memasuki tahun 2021, Little Zam memiliki impian, membuat 1.000 produk dan 1.000 program sosial.
Tak heran ratusan ribu pcs mainan edukatif anak muslim Little Zam laris terjual, ternyata di baliknya, tersimpan begitu banyak cerita inspiratif dan penuh makna. Indonesia bangga memiliki Little Zam.