Bagi penerimanya, tidak sopan membuka amplop merah di depan orang yang memberikan.
Di China, amplop merah disebut yasui qian (压岁钱/ yaa-sway chyen /), yang berarti 'menekan uang hantu'.
Mereka yang menerima amplop merah mengharapkan tahun yang aman dan damai.
Menurut legenda, pada Malam Tahun Baru China, selain monster Nian, ada iblis bernama Sui yang muncul untuk menakuti anak-anak saat mereka sedang tidur.
Dikatakan bahwa anak-anak yang disentuh oleh setan itu akan terlalu takut untuk menangis dengan suara keras, dan mengalami demam yang parah dan bahkan menjadi tidak stabil secara mental.
Untuk menjaga anak-anak agar tidak disakiti oleh Sui, para orang tua akan menjaganya sepanjang malam.
Pada suatu Malam Tahun Baru, di rumah keluarga pejabat, orang tua memberi anak mereka delapan koin untuk dimainkan agar mereka tetap terjaga agar terhindar dari setan yang menyakiti.
Anak itu membungkus koin dengan kertas merah, membuka bungkusan itu, membungkusnya kembali, dan membukanya kembali sampai dia terlalu lelah untuk tertidur.
Kemudian orang tua meletakkan paket dengan delapan koin di bawah bantalnya.
Ketika Sui mencoba menyentuh kepalanya, delapan koin itu memancarkan cahaya yang kuat dan menakuti iblis itu.
Delapan koin itu ternyata delapan peri.
Sejak saat itu, pemberian amplop merah menjadi salah satu cara untuk menjaga keamanan anak dan membawa keberuntungan.
Secara tradisional, seorang yang sudah menghasilkan uang akan memberikan amplop merah di Tahun Baru Imlek.
Memberi paket merah adalah cara untuk berbagi berkah.