16. "Siapa yang meninggalkan dunia, niscaya Allah mencintainya. Siapa yang meninggalkan dosa-dosa, niscaya para malaikat mencintainya. Dan siapa yang memutus keinginan dari apa yang dimiliki Muslim lainnya, niscaya kaum Muslim mencintainya."
17. "Sudah cukup nasihat orang-orang bijak. Ingatlah, orang yang selalu bersama Allah tidak mungkin merasakan takut. Sebaliknya, orang yang meninggalkan Allah, kepada siapa dia kan berharap?"
18. "Sesungguhnya Allah mencabut dengan kekuasaan (politik) apa yang tidak Allah cabut dengan Alquran."
19. "Tidaklah seseorang menyembunyikan sesuatu, melainkan Allah akan menampakannya melalui raut mukanya dan ketergelinciran mulutnya."
20. "Sebelum orang jahat menjadi penguasa kalian, serulah penguasa kalian untuk berbuat baik dan laranglah dia untuk berbuat jahat. Karena ketika orang jahat yang menjadi penguasa kalian, dia tidak akan mau mendengar seruan itu."
21. "Setiap orang diberi masalah sesuai kemampuannya."
22. "Demi Allah aku tidak mengharap pengganti bagi agamaku setelah Allah memberiku hidayah."
23. "Wahai hamba-hamba Allah, berhati-hatilah kalian. Bantulah pemimpin kalian, nasihatilah mereka dan janganlah kalian menganiaya mereka."
24. "Tidak ada yang mampu mengurusi permasalahan umat Islam kecuali orang yang memiliki integritas, hikmah, matang, dan berpengalaman."
25. "Allah lebih jarang mencabut kekuasaan daripada mencabut Alquran (dari hafalan dan pengamalannya)."
26. "Sebaik-baik hamba adalah yang menjaga dan berpegang teguh pada kitab Allah, yang memandang kuburan lalu menangis dan berkata, 'Ini awal perjalanan akhirat dan akhir dari perjalanan dunia'."
27. "Aku tidak menganggapmu berhasil dalam suatu pencapaian sampai Allah mengujimu dengan cobaan terakhirnya."
28. "Allah SWT memberi kalian dunia agar kalian menjadikannya sebagai jembatan menuju akhirat. Allah tidak menciptakan dunia agar kalian patuh atau condong kepada-Nya. Ingat, dunia ini pasti musnah sementara akhirat pasti kekal. Jangan kalian terpengaruh oleh sesuatu yang segera lenyap. Jangan pula kalian sibuk olehnya sehingga lalai untuk menghadapi yang kekal. Dahulukan sesuatu yang kekal. Dunia itu pasti musnah. Hanya Allah tempat kembali."
29. "Saudaraku, sadarlah! Malaikat Pencabut Nyawa masih membiarkanmu. Ia masih mendahulukan orang lain. Sekarang ia sudah mengarahkan langkahnya untuk mencabut nyawamu. Oleh karena itu, persiapkan dirimu untuk menghadapinya. Jangan lupa bahwa ia tidak mungkin lupa sedikit pun kepadamu. Saudaraku, ketahuilah! Jika kamu lalai, belum menyiapkan bekal untuk menghadapinya, orang lain tidak mungkin menyiapkan bekalmu untuk menghadapinya. Ingat! Pertemuan dengan Allah pasti terjadi. Bersiaplah! Jangan serahkan urusanmu kepada orang lain. Semoga kamu selamat."