Kehadiran Tika pun membuat brand ini semakin mengaktifkan penjualannya secara online.
Berusia di bawah 30 tahun, Tika hadir sebagai penyeimbang Elidawati untuk membangun Elzatta melalui ide-ide segarnya di ranah online.
Sementara untuk strategi offline, brand ini melakukan regenerasi toko offlinenya.
Langkah ini dilakukan dengan menutup toko-toko yang tidak bisa dipertahankan dan membuka serta melakukan re-opening toko di pasar potensial untuk menyegarkan kembali pasar mengenai brand ini.
Sebagai langkah baru untuk memulai tahun 2021, Elzatta telah membuka Galeri Elzatta di Medan pada 14 Februari lalu.
Ini dilakukan sebagai penanda kembalinya semangat belanja offline.
Pembukaan ini pun akan diikuti re-opening toko-toko Elzatta di kota lainnya termasuk di Bandung.
"Kami memperbaharui tampilan toko Elzatta dengan tampilan lebih segar. Kami ingin membuat konsumen kembali bersemangat berbelanja offline," tegas Elidawati.
Kegiatan ini, kata dia, juga diikuti dengan kegiatan sosial donasi busana dari Elzatta dengan total target donasi senilai Rp 1 Miliar.
"Ketika membuka toko di sebuah kota, kami juga ingin berbagi dengan masyarakat sekitar. Kami datang insya Allah membawa manfaat bagi semua," papar Elidawati.
Scarf Nusantara Obati Rindu Travelling
Sebelumnya, Elzatta telah mengeluarkan koleksi khusus yang dinamakan 'Scarf Nusantara'.
Produk tersebut pun mengangkat tema dari 38 kota di Indonesia, ini merupakan bentuk apresiasi brand ini terhadap kekayaan kota-kota di Indonesia.
Selain itu, kehadiran produk ini juga menjadi 'obat rindu' bagi konsumen Elzatta yang tidak bisa traveling pada masa pandemi ini.
Vice President Elzatta Tika Mulya mengatakan scarf ini juga dijual dengan masker yang memiliki pattern serupa.