Sinar ini mampu secara langsung menimbulkan kerusakan DNA pada sel-sel kulit.
Sinar ultraviolet B termasuk jenis sinar UV yang dapat memicu kulit terbakar (sunburn) dan kanker kulit.
3. Sinar ultraviolet C (UVC)
Sinar ultraviolet C adalah jenis sinar UV yang energinya paling besar.
Untungnya, pancaran sinar tidak mencapai tanah dan tidak akan menyebabkan gangguan pada kulit manusia.
Paparan sinar ultraviolet pada kulit bisa menimbulkan masalah-masalah kesehatan sebagai berikut:
- Warna kulit menjadi lebih gelap
- Kulit terbakar (sunburn)
- Kulit keriput
- Actinic keratosis
- Kanker kulit
Paparan sinar ultraviolet memang sangat sulit dihindari, terutama bagi penduduk negara tropis seperti Indonesia.
Perlu juga diketahui, sinar UVA dan UVB tak hanya datang dari matahari saja, tapi juga bisa datang dari sinar gadget yang sehari-hari lebih dekat dengan kita.
Namun kita bisa menurunkan paparan ini sebisa mungkin dengan cara mudah.
Langkah tersebut bisa berupa mengenakan pakaian tertutup, topi bertepi lebar, dan celana panjang, mengoleskan tabir surya dengan setidaknya SPF 30 tiap dua jam sekali (khususnya ketika berada di luar ruangan).
Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah penuaan dini atau meminimalisir efek dari paparan sinar UV:
1. Gunakan tabir surya
Tabir surya merupakan bahan yang menangkal sinar matahari sehingga mengurangi jumlah radiasi ultraviolet yang sampai ke permukaan kulit.
Efek kerja tabir surya dipengaruhi oleh kadar sun protecting factor (SPF), pengulangan aplikasi dan jumlah atau ketebalan tabir surya yang diaplikasikan.