TRIBUNNEWS.COM - Diabetes mellitus (DM) satu di antara tiga penyakit penyebab kematian tertinggi di Indonesia.
Data International Diabetes Federation 2020 menunjukkan Indonesia menempati urutan ketujuh dari 10 negara dengan jumlah pasien diabetes tertinggi.
Jumlah ini diperkirakan terus naik. Pada 2020 saja, prevalensi kasus DM meningkat 6,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Situasi ini kemudian diperburuk oleh pandemi Covid-19. Tim Penanggulangan Covid-19 di Indonesia menemukan angka kematian pada pasien diabetes yang terinfeksi Covid-19 lebih banyak 8,3 kali dibandingkan masyakarakat yang tidak mengidap HIV.
Penyakit metabolik yang sering juga disebut sebagai kencing manis ini ditandai oleh tingginya kadar gula atau glukosa dalam darah.
Baca juga: Penderita Diabetes Terancam Retinopati Diabetik
Saat kita makan, makanan yang mengandung karbohidrat dan gula dipecah oleh tubuh menjadi glukosa.
Selanjutnya glukosa diserap oleh sel-sel untuk diubah menjadi energi. Proses penyerapan ini dibantu oleh hormon insulin.
Namun, ketika hormon ini terganggu, mulailah seseorang dikatakan berisiko tinggi mengalami diabetes.
Kadar gula darah yang tidak terkontrol akibat terganggunya hormon insulin membawa berbagai komplikasi yang membahayakan tubuh.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Ngantuk di Pagi Hari Termasuk Gejala Diabetes? Begini Kata Dokter
Baca juga: 9 Buah yang Baik Dikonsumsi Bagi Penderita Diabetes, Mulai Jeruk hinggga Alpukat
Sebagian penderita DM memilih pengobatan medis untuk menormalkan kembali kadar gula darah.
Sebagian lagi menjalani pengobatan herbal. Tak sedikit juga yang mengombinasikan keduanya.
"Dari pengalaman kami, rahasia kesembuhan penderita diabetes salah satunya adalah dengan mengolaborasikan antara pengobatan medis dengan herbal," kata Direktur Utama PT Mahkotadewa Indonesia, M. Wuryaningsih Setyowati sebagai produsen produk-produk herbal alami untuk kesehatan dan penyembuhan penyakit.
Oma Ning, begitu sapaan akrabnya, merasa prihatin jumlah penderita diabetes makin hari bukan makin sedikit, padahal obat medis untuk mengendalikan kadar gula darah sudah sangat banyak diproduksi.
Rasa prihatin itu menuntunnya untuk meneliti dan meracik sendiri minuman herbal fermentasi untuk mengatasi diabetes. Minuman itu diberi nama Jamsi.