Wawancara Ekslusif Tribun Jogja dengan Dirut Badan Otorita Borobudur (BOB Indah Juanita
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - BADAN Otorita Borobudur (BOB) akan membangun dan mengelola kawasan pariwisata Borobudur Highland di perbatasan Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, dan Kabupaten Kulon Progo, DIY.
Kawasan pariwisata baru tersebut bakal dibangun di lahan seluas 309 hektare.
Gerbang masuk akan melalui dua wilayah, yakni Sedayu di Kabupaten Purworejo, dan Nglinggo di Kabupaten Kulon Progo.
Saat ini, BOB telah mempunyai masterplan pengembangan zona otorita Borobudur Highland.
Sebelum pembangunan berjalan, perlu diadakan sosialisasi terkait masterplan pengembangan kawasan itu.
Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri, berkesempatan mewawancarai dengan Direktur Utama BOB, Indah Juanita, di sela sosialisasi kawasan pariwisata tersebut di Kabupaten Kulon Progo, Selasa (27/4).
Baca juga: Sandiaga Berharap Tata Kelola Kawasan Pariwisata Borobudur Semakin Inovatif
Apa tujuan sosialisasi masterplan zona otorita kawasan pariwisata Borobudur Highland?
Tujuannya untuk memberi informasi secara detail mengenai masterplan kepada pemerintah daerah di sekitar kawasan pariwisata Borobudur Highland.
Kami juga ingin memberi pemahaman secara mendalam tentang isi masterplan, yang menerangkan seberapa banyak pengaruhnya terhadap daerah. Kami bermaksud menerangkan kepada pemerintah daerah terkait efek positif dari pengembangan kawasan tersebut.
Apa saja yang akan dibangun sesuai isi masterplan?
Ada dua. Pertama, tanah di atas hak pengelolaan (HPL) yang dibangun lebih masif dan berbentuk vila. Kedua, di atas lahan kerja sama PT Perum Perhutani (Persero) seluas 259 hektare dengan nomadic tourism.
Berapa nilai investasi untuk pengembangan kawasan Borobudur Highland?
Pengembangan kawasan itu membutuhkan nilai investasi sekitar Rp1,3 triliun dan infrastruktur dasar sekitar Rp290 miliar untuk pembangunan jalur jalan, air bersih, air minum, dan sebagainya.