Pilihan pertama tidak diambil, karena akad nikah di rumah masih berpotensi menimbulkan kerumunan.
"Saya dari desa, kalau di rumah ada acara pasti tetangga pada dateng dan sama saja menimbulkan kerumunan," ungkap Titin.
Sementara pilihan akad nikah di KUA tidak diambil karena hanya diperbolehkan berlangsung 60 menit.
"Dari suami saya ada opsi terakhir, kita rencanakan nikah di bus saja," ungkapnya.
Baca juga: Kenalan di Acara Pernikahan, Pemuda Rudapaksa Gadis 13 Tahun di Kebun Kopi, Modus Antar Pulang
Angga, sang pengantin pria, rupanya merupakan pegawai sebuah tour and travel.
Tour and travel tersebut menawarkan produk menikah di dalam bus.
"Akhirnya kita ambil opsi ketiga, nikah di bus, cuma ngundang keluarga inti," ungkapnya.
Bus Melaju hingga Salatiga
Titin menjelaskan, bus dan rombongan keluarga menjemput penghulu di KUA Sambi pukul 07.00 WIB.
Kemudian bus berjalan dan langsung dilakukan ijab qobul.
Setelah selesai akad nikah, bus kembali KUA Sambi untuk mengantar petugas KUA.
"Habis itu bus lanjut masuk ke pintu tol Kartasura, di dalam bus ada acara pasrah tampi, terus kita juga makan di situ, sama sungkeman juga," ungkapnya.
Baca juga: VIRAL TikTok Remaja Jadikan Celana Kulot sebagai Dress, Tetap Percaya Diri saat Jalan-jalan di Mall
Bus kemudian melaju menuju arah Salatiga.
"Kita berhenti di rest area Salatiga, di sana istirahat bentar dan foto-foto. Setelah itu putar balik di gerbang tol Bawen," ungkapnya.