News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tips Bagi Orangtua Menghindari Parental Burnout di Masa Pandemi

Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi keluarga yang bekerja dan belajar dari rumah.

TRIBUNNEWS.COM - Tak dipungkiri, selama pandemi berbagai permasalahan kerap terjadi di lingkungan keluarga.

Kondisi itu bisa saja mengakibatkan parental burnout, yakni ketika orangtua merasakan kondisi kelelahan secara fisik maupun pikiran.

“Seperti anak-anak yang harus belajar daring atau pembelajaran jarak jauh (PJJ) alias School from Home, sehingga membuat para orang tua harus bekerja lebih ekstra sehingga terjadi kelelahan fisik maupun pikiran (parental burnout)," ungkap Anjani Miranti, Marketing Hometown Dairy.

Stres dan bosan di rumah saja juga kerap terjadi pada anak-anak.

Apalagi di masa pandemi seperti sekarang ini, kebiasaan konsumsi makan makanan sehat dan bergizi menjadi penting terutama guna menambah imun bagi orang tua dan anak-anak. 

Baca juga: Apa Itu Burnout? Berikut Perbedaannya dengan Stres, Tanda-tandanya, dan Cara Mengatasi

Baca juga: Inspiratif, Begini Gaya Parenting Rachel Vennya yang Rajin Bertanya Suasana Hati Anak

Apa yang harus dilakukan orangtua dalam mengelola parenting di masa pandemi?

Memperingati Hari Anak Nasional 2021, brand Hometown Dairy mengadakan IG Live Talkshow Happy at Home with Hometown Dairy di akun @hometowndairy.id dengan topik tersebut.

Ilustrasi keluarga freepik (www.freepik.com)

Talkshow yang mengangkat topik “Tips Happy Parenting Pada Masa Pandemi” dipandu oleh Jean Girsang.

Sementara pembicara pembicaranya, yakni psikolog Saskhya Aulia Prima. Ia juga dikenal sebagai Co-founder dari Tiga Generasi sekaligus Child and Family Psychologist.

Saskhya Aulia Prima, mengatakan parental burnout adalah kelelahan yang dialami dalam menjalani peran pengasuhan anak baik secara fisik dan pikiran.

Terlebih di masa pandemi seperti sekarang ini, di mana anak-anak mulai memasuki sekolah daring.

Saskhya menambahkan, pilar kesehatan pikiran kita tidak bisa dipisahkan dari pencernaan.

Sebab, di pencernaan kita banyak sekali memproduksi bakteri baik untuk menentukan berpikir bagaimana, merasakan sesuatu, bahkan merasakan sebuah perilaku atau saat ini sering disebut dengn teori Gut-Brain Axis Connection.

"Bakteri baik dalam usus sangat baik untuk kesehatan dan ada koneksi atau hubungannya dengan otak kita. Di usus manusia terdapat 90% hormon kecemasan diciptakan atau hormon yang bisa mebuat kita bahagia," ucapnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini