News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ajak Anak Berpetualang Melalui Buku, Jelajahi Transportasi di Komik Sains Plants vs Zombies 

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ajak Anak Berpetualang Melalui Buku, Jelajahi Transportasi di Komik Sains Plants vs Zombies 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hampir setiap hari kita menggunakan alat transportasi. Bahkan mungkin banyak dari kita yang memiliki transportasi pribadi, seperti mobil, motor, dan sepeda.

Saat melihat beragam alat transportasi ini dalam keseharian, anak-anak dengan rasa ingin tahunya yang besar akan menanyakan berbagai hal mengenai alat transportasi, yang mungkin membuat orangtua agak kesulitan menjelaskan.

Namun, para orangtua tidak perlu khawatir, berbagai informasi dan pengetahuan tentang transportasi sudah terangkum di Komik Sains Plants vs Zombies seri Transportasi.

Baca juga: Ayah Bunda, Mengurus Anak Tak Harus Ribet, Santuy Saja, Yuk Intip Triknya di Buku Ini

Baca juga: Kehidupan Anda Sedang Jatuh, Terluka, Ingin Bangkit Dari Rasa Sakit? Buku Ini Pas Dibaca

Yuk, cari tahu beberapa di antaranya!

Kotak hitam tidak berwarna hitam?
Kotak hitam pesawat adalah alat perekam penerbangan yang menyimpan semua data penerbangan dan perekam percakapan di kokpit.

Ketika pesawat mengalami kecelakaan, Komite Nasional Keselamatan Transportasi akan berusaha untuk menemukan kotak hitam untuk menyelidiki apa yang terjadi dengan pesawat.

Walaupun diberi nama “kotak hitam”, alat perekam data penerbangan ini sebenarnya berwarna oranye, lho. Warnanya yang terang berfungsi untuk memudahkan pencarian jika terjadi kecelakaan.

Kotak hitam masih akan terus mengirimkan sinyal hingga 30 hari setelah terjadi kecelakaan pesawat. Dari sinyal yang dipancarkan alat ini, Tim SAR bisa mencari para korban dan puing-puing pesawat.

Mengapa Kapal Bisa Mengapung di Air?
Beberapa waktu lalu, sebuah kapal kargo terjebak di Terusan Suez, Mesir. Terjebaknya kapal yang memiliki bobot sekitar 199 ton dan panjang 399 meter ini menyebabkan pengiriman komoditas yang melewati kanal tersebut terhambat.

Lalu, bagaimana kapal dengan ukuran sebesar ini bisa mengapung di air, ya? Meskipun terlihat kokoh dan terbuat dari baja, sebenarnya bagian dalam kapal kosong, tidak padat.

Hal ini membuat lambung kapal semakin berat, sehingga volume kapal menjadi besar.

Semakin besar volume kapal, semakin dalam sarat air atau draft (bagian kapal yang masuk air), serta semakin besar pula daya apung yang diterima kapal. Kondisi kapal yang bisa mengapung di air adalah contoh penerapan Hukum Archimedes,

“Daya apung yang diterima sebuah benda di air sama besarnya dengan berat air yang dipindahkan atau dibuang karena benda itu sendiri.”

Warga menaiki bus TransJakarta di Halte Tosari, Jakarta, Jumat (2/7/2021). Pemerintah akan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Pulau Jawa dan Bali mulai 3 Juli mendatang, salah satunya mewajibkan menerapkan work from home (WFH) atau bekerja dari rumah 100 persen untuk perkantoran yang bergerak di sektor non-esensial. Tribunnews/Irwan Rismawan (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Mengapa di Bus Transjakarta tidak ada sabuk pengaman?
Sabuk pengaman adalah salah satu hal yang wajib digunakan saat mengendarai mobil. Sesuai UU tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pasal 289, pengendara mobil yang tidak memakai sabuk pengaman dapat dipidana dengan kurungan maksimal satu bulan dan denda paling banyak Rp250.000. Namun, sabuk pengaman tidak digunakan di bus transjakarta.

Dengan seringnya penumpang yang naik dan turun, penggunaan sabuk pengaman malah bisa merepotkan.

Di sisi lain, karena bus sering berhenti di halte, kecepatan bus relatif lambat.

Selama sopir bus mengemudi dengan aman dan penumpang tertib, kecelakaan jarang terjadi. Namun, hal ini akan berbeda di bus antarkota atau antarprovinsi yang waktu tempuhnya lumayan lama dan jarak yang jauh serta berkelok-kelok.

Karena beberapa faktor tersebut, saat ini pengelola bus antarkota dan antarprovinsi wajib menyediakan sabuk pengaman pada setiap kursi penumpang untuk menjaga keselamatan penumpang jika terjadi kecelakan.
Bagaimana bentuk sepeda pertama di dunia?

Selama pandemi, sepeda menjadi alat untuk berolahraga dan transportasi favorit masyarakat karena penggunaannya yang hemat tanpa bahan bakar serta membuat sehat.

Pada akhir abad ke-18, Sivrac menciptakan sepeda pertama yang terbuat dari kayu dengan desain sederhana. Dua buah roda kayu disambungkan dengan balok kayu dan terdapat kursi kecil di atasnya.

Jika mau bergerak maju, pengendara harus menjejakkan kaki ke tanah dan mendorong dengan kaki. Saat akan berbelok, pengendara harus turun dari sepeda dan memindahkan arah sepeda secara manual.

Meskipun terkesan aneh, sepeda ciptaan Sivrac menjadi perbincangan hangat saat itu dan memicu perkembangan sepeda yang lebih modern.

Mengapa parasut tidak disediakan di penerbangan komersial?

Ada banyak alasan pesawat terbang komersial tidak dilengkapi dengan parasut.
Pertama, pesawat penerbangan komersial terbang pada ketinggian 10.000 meter atau lebih, sementara ketinggian yang cocok untuk terjun payung kurang lebih 1.000 meter.

Tubuh orang yang terjun dari pesawat akan terkena efek dingin dan kuat dari tekanan udara ataupun benda asing yang dapat mengakibatkan orang tersebut tidak sadarkan diri jika tidak pernah berlatih sebelumnya.

Selain itu, karena tidak tahu cara menggunakan parasut dengan benar, orang yang tidak terlatih bisa langsung jatuh ke tanah.

Kedua, kecelakaan pesawat biasanya terjadi dengan sangat cepat, tidak ada cukup waktu untuk melakukan persiapan terjun. Selain itu, pesawat penerbangan sipil hanya memiliki dua buah pintu.
Penumpang akan berebut menuju pintu keluar untuk terjun sehingga bisa menyebabkan lebih banyak kekacauan.

Dengan daya imajinasi anak-anak yang luar biasa dan rasa ingin tahu tak ada habisnya, cerita dan informasi dalam komik edukasi dapat memicu terciptanya ide dan bentuk baru sistem transportasi di masa depan.

Mari ajak anak-anak untuk bertualang dan belajar melalui komik sains ini! Jelajahi petulangannya, temukan di Gramedia.com

(Febriani_BIP)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini