Lalu, Allah mengeluarkan sihir itu dari dalam hatinya, lalu Nabi SAW menjadi sehat kembali, dan turunlah surah ini.
Nabi SAW terkena sihir sehingga menyentuh akal yang berhubungan langsung dengan jiwa beliau, karena itu orang-orang musyrik berkata, sebagaimana firman Allah: Kamu hanyalah mengikuti seorang laki-laki yang kena sihir. (al-Isra'/17: 47)
Di sisi lain, yang wajib kita yakini bahwa Al-Qur'an adalah mutawatir dan menyangkal bahwa Nabi SAW kena sihir, karena yang menyatakan demikian itu adalah orang-orang musyrik.
Al-Qur'an mencela ucapan mereka itu.
Terhindarnya Nabi SAW dari sihir bukanlah berarti mematikan sihir secara keseluruhan.
Mungkin seseorang yang terkena sihir menjadi gila akan tetapi mustahil terjadi pada Nabi SAW karena Allah menjaga dan melindunginya.
5. Dan aku berlindung pula dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki, yang selalu menginginkan hilangnya kenikmatan dari orang lain.
Dalam ayat ini, Allah memerintahkan kaum Muslimin untuk berlindung kepada-Nya dari kejahatan orang-orang yang dengki bila ia melaksanakan kedengkiannya dengan usaha yang sungguh-sungguh dan berbagai cara.
Orang itu berusaha untuk menghilangkan nikmat orang yang dijadikan objek kedengkiannya dan dengan memberikan jebakan untuk menjerumuskan orang yang didengkinya jatuh ke dalam kemudaratan.
Tipu muslihat yang dijalankannya itu sangat licik sehingga sulit diketahui.
Tidak ada jalan untuk menghindarinya kecuali dengan memohon bantuan kepada Allah Maha Pencipta karena Dia-lah yang dapat menolak tipu dayanya, menghindari kejahatannya, atau menggagalkan usahanya.
Hasad atau dengki adalah haram hukumnya, dan merupakan dosa yang pertama kali ketika iblis dengki kepada Nabi Adam, dan Qabil dengki kepada Habil.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Al Quran