Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjadi kebahagiaan orangtua saat anak mereka tumbuh sesuai perkembangan usianya.
Namun beberapa orangtua kerap menghadapi pelbagai permasalahan dalam tumbuh kembang anak. Satu di antaranya adalah anak telat bicara.
Menurut dokter spesialis anak dan konsultan gastrohepatologi, dr. Ariani Dewi Widodo, Sp A (K), ini berpengaruh pada oromotor skill.
"Atau keterampilan oromotor. Ini merupakan keterampilan otot di sekitar mulut," ungkapnya pada kanal YouTube Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) -KPCPEN, Rabu (15/12/2021).
Baca juga: Puting Payudara Pecah-Pecah dan Kering Akibat Menyusui, Atasi Pakai 3 Cara Ini
Otot sekitar mulut dan lidah adalah otot yang sama untuk makan dan bicara.
Saat anak terlambat bicara, otot tersebut kemungkinan belum terlatih. Karenanya, perlu dilatih apabila melebihi batas usianya.
Tapi, ternyata hal ini juga bisa berhubungan pada pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) yang terlambat.
"Konsistensi MPASI tidak ditingkatkan sesuai usianya, sehingga otot-otot oromotor dan lidah jadi tidak terlatih. Jadi, jangan lupa berikan MPASI sesuai dengan tahapan usia si anak," kata dr Ariani menambahkan.
Dengan tujuan, otot mulut dapat terlatih sehingga bisa makan secara baik. Konsitensi naik dan baik, orangtua bisa menargetkan anak di atas satu tahun sudah bisa makan seperti makan biasa. Atau nasi lunak.
"Kalau otot tersebut terlatih, maka kemungkinan lebih besar anak tersebut keterampilan bicara juga baik. Meski keterampilan bicara ada faktor nya. Tidak hanya faktor mulut, tapi juga dari otak, dan faktor interaksi," pungkasnya.