News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Film Bioskop

Tiket Film Berbahasa Sunda Nana, Ludes Dalam 4 Jam di Berlin, Laura Basuki Pemeran Pembantu Terbaik

Editor: cecep burdansyah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Laura Basuki, yang memerankan Ino, menyabet penghargaan pemeran pembantu wanita terbaik di film Nana.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dunia film Indonesia memasuki sejarah baru. Film berbahasa Sunda berjudul Nana (Before, Now & Then) karya sutradara Kamila Andini mendapat antusiasme publiK Jerman saat pemutaran preimer di ajang bergengsi Berlienane ke-72.

Bahkan pada saat diumumkan 16 Februari lalu, Laura Basuki menyabet pemeran pembantu wanita terbaik. Hapyy Salma sebagai pemeran utama, memainkan tokoh Nana.

Antusiasme penonton terbukti dari penjualan tiket. Dalam empat jam, tiket ludes terjual.  Film berlatar tahun 1960-an, berkisah tentang perempuan dan rahasia yang ia simpan rapat-rapat, ibarat rambut yang tergelung rapi.

TERIMA PENGHARGAAN - Sutradara film Nana, Kamila Andini mewakili Laura Basuki yang tak bisa datang ke Jerman, menerima penghargaan bergengsi di ajang festifal film Berlinale 2022 di Berlin, Jerman, 16 Februari 2022.

Baca juga: Sedang Nyaman di Jerman, Habibie Dipanggil Soeharto dan Mendarat Saat Jakarta Membara (1)

 Kisah Nyata

Dalam konferensi pers yang digelar Sabtu (12/02) di Berlin, sutradara Kamila Andini mengatakan, ide film ini bermula dari diskusi antara dirinya dengan pemeran utama, yakni Happy Salma dan eksekutif produser Jais Darga.

Film ini diangkat dari sebagian kisah nyata Jais Darga, yang ditulis sastrawan Ahda Imran dalam bentuk novel. Nana merupakan ibu kandung Jais Darga yang mengalami pahit getir dalam masa-masa turbulensi kekuasaan. 

“Kami berbagi cerita yang nyaris sama sebagai perempuan Sunda, juga dari cerita nenek saya tentang periode waktu tertentu saat banyak hal terjadi, secara historis dan politik juga bagi Indonesia," ujar Kamila Andini.

Berlatar belakang di tahun 1960-an saat terjadi turbulensi pergantian kekuasaan di Indonesia, film ini bercerita tentang tokoh utama yaitu Nana. Seorang perempuan cantik, pendiam, dan berkarakter kalem yang menyimpan banyak rahasia.

Rahasia itu ia kemas rapi dan rapat, yang dalam film digambarkan dengan cantik ibarat rapatnya gelungan rambut yang terjalin apik di belakang kepala.

Nana yang berusaha membangun hidup baru setelah kehilangan suaminya tentu saja ikut terpengaruh oleh peristiwa perubahan kekuasaan pada masa itu.

“Namun, perempuan adalah tokoh yang selalu beradaptasi di setiap perubahan zaman,” ujar Kamila. 

Perempuan juga diharapkan bisa menyembunyikan berbagai masalah untuk menjaga dan menyelamatkan citra keluarganya i tengah masyarakat. 

TIM KREATOR - Kru film Nana, sutradara (Kamila Andini), pemeran Nana (Happy Salma) dan yang lainnya berfoto di pentas Berlienale 2022.

Ludes 4 Jam

Pada Rabu  Februari 2022 , beberapa menit sebelum pukul 10:00 pagi waktu Jerman, DW (Deutsche Welle) Indonesia sudah duduk di depan laman web resmi Berlinale untuk beradu cepat mendapatkan tiket ke premier film terbaru karya sutradara Kamila Andini yang akan diputar di ajang bergengsi Berlinale ke-72.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini