Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Saat ini banyak sekali berbagai jenis produk skincare yang beredar. Masing-masing mengklaim dapat mengatasi berbagai macam persoalan pada kulit. 

Namun, harus diingat bahwa setiap orang punya jenis kulit yang berbeda. Sehingga tentu penanganan dan produk yang dipakai tidak boleh asal. Harus sesuai dengan kondisi kulit kita. 

Jika tidak selektif memilih produk yang benar, maka dapat menimbulkan gangguan pada kulit wajah. Di antaranya seperti alergi atau iritasi.

Dermatologist dr Dian Pratiwi Sp KK FINSDV FAADV CCA menyebutkan ada beberapa tanda skincare tidak cocok dengan kulit wajah. 

Sebelum muncul gejala fisik, maka ada tanda-tanda yang bisa dilihat dari perubahan sensor kulit. Mungkin belum ada tanda khusus yang bisa langsung dilihat tapi bisa dirasakan. 

"Misalnya kalau dipake kok jadi perih ya. Atau ada rasa panas, itu sudah tanda awal. Jangan-jangan kita sudah tidak cocok ini dengan produk ini," ungkapnya dalam acara Kartini Fitri KG yang dilaksanakan di Bentara Budaya, Jakarta, Sabtu (23/4/2022).

Jika muncul tanda-tanda sensorik pada kulit, maka bisa diamati terlebih dahulu. Ada rasa perih, gatal, panas itu bisa diperhatikan dulu. Jika sudah beberapa hari dan tanda ini hilang, maka itu mungkin saja bagian dari adaptasi skincare.

"It's okay. Tapi kalau malah terus berlanjut dan malah muncul gejala lain yang tampak, maka kita harus curiga. Jangan-jangan tidak cocok," katanya menambahkan.

Misalnya muncul tanda-tanda klinis seperti mulai ada bewarna merah, sisik halus, atau kulit terkelupas sedikit. Itu menjadi tanda awal. 

Kalau diteruskan tanpa penanganan, kulit bisa menjadi merah layaknya udang. Selain itu kulit juga bisa terkelupas parah sampai bengkak parah.

"Munculnya sayangnya agak berbeda. Kalau iritasi gejala bisa pelan-pelan. Kalau alergi bisa langsung. Hitungan hari langsung bengkak, kalau sudah terjadi langsung konsultasikan ke dokter," pungkasnya.