News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bacaan Doa

Bacaan Niat Puasa Syawal 6 Hari, Apakah Boleh Mengqada Puasa Syawal di Bulan Lain?

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi puasa - Bacaan niat Puasa Syawal 6 Hari. Ini penjelasan hukum puasa syawal, ketentuan Puasa Syawal, dan penjelasan mengqada puasa Syawal di bulan lain.

Jumlah puasa Syawal yang dianjurkan adalah 6 hari.

Meski demikian, terdapat sebagian orang yang tidak bisa melakukan puasa Syawal selama 6 hari berturut-turut karena ada udzur tertentu, seperti sakit dan lainnya.

Jika tidak bisa puasa enam hari di bulan Syawal, apakah boleh mengqadanya di bulan lain, seperti mengqadanya di bulan Dzulqa’dah.

Dikutip dari laman Kemenag, menurut para ulama, mengqadha puasa Syawal di bulan lain, seperti mengqadanya di bulan Dzuqa’dah, hukumnya boleh.

Jika tidak bisa puasa enam hari di bulan Syawal, maka tidak masalah mengqadanya di bulan lain.

Menurut Syaikh Al-Nawawi, mengqada puasa enam hari di bulan Syawal adalah dianjurkan.

Sehingga, bagi orang yang tidak bisa puasa enam hari di bulan Syawal karena sebab tertentu, seperti karena sakit, dan sebab lainnya, maka dianjurkan baginya untuk mengqada puasa Syawal tersebut di bulan lain, dan sangat dianjurkan untuk mengqadanya di bulan Dzulqa’dah.

Baca juga: Bacaan Niat Ganti Puasa Ramadhan dalam Tulisan Arab-Latin, Ini Ketentuan Pelaksanaannya

Apa Hukum Puasa Syawal di Hari Jumat?

Dikutip dari laman Bimas Islam Kemenag, ketika puasa enam hari di bulan Syawal, ada sebagian yang berpuasa enam hari secara berturut-turut, dan ada sebagian yang berpuasa secara terpisah-pisah.

Jika seseorang berpuasa enam hari di bulan Syawal secara terpisah-pisah, apakah boleh berpuasa satu hari di hari Jumat?

Pada dasarnya, berpuasa di hari Jumat hukumnya makruh.

Terdapat sebuah hadis yang dijadikan dasar oleh para ulama mengenai kemakruhan berpuasa di hari Jumat ini.

Nabi Saw pernah menemui Juwairiyah pada hari Jumat dan ia dalam keadaan berpuasa, lalu beliau bersabda:

"Apakah engkau berpuasa kemarin? Dia menjawab, 'Tidak'. Beliau berkata, 'Apakah engkau ingin berpuasa besok? Dia menjawab, 'Tidak'. Beliau kemudian berkata, 'Batalkan puasamu."

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini