وَّاَنَّهٗ تَعٰلٰى جَدُّ رَبِّنَا مَا اتَّخَذَ صَاحِبَةً وَّلَا وَلَدًاۖ - ٣
3. Wa-annahu ta’aalaa jaddu rabbinaa maa ittakhadza shaahibatan walaa waladaan
Artinya: dan sesungguhnya Mahatinggi keagungan Tuhan kami, Dia tidak beristri dan tidak beranak.”
وَّاَنَّهٗ كَانَ يَقُوْلُ سَفِيْهُنَا عَلَى اللّٰهِ شَطَطًاۖ - ٤
4. Wa-annahu kaana yaquulu safiihunaa ‘alaa allaahi syathathaan
Artinya: Dan sesungguhnya orang yang bodoh di antara kami dahulu selalu mengucapkan (perkataan) yang melampaui batas terhadap Allah,
وَّاَنَّا ظَنَنَّآ اَنْ لَّنْ تَقُوْلَ الْاِنْسُ وَالْجِنُّ عَلَى اللّٰهِ كَذِبًاۙ - ٥
5. Wa-annaa zhanannaa an lan taquula al-insu waaljinnu ‘alaa allaahi kadzibaan
Artinya: dan sesungguhnya kami mengira, bahwa manusia dan jin itu tidak akan mengatakan perkataan yang dusta terhadap Allah,
وَّاَنَّهٗ كَانَ رِجَالٌ مِّنَ الْاِنْسِ يَعُوْذُوْنَ بِرِجَالٍ مِّنَ الْجِنِّ فَزَادُوْهُمْ رَهَقًاۖ - ٦
6. Wa-annahu kaana rijaalun mina al-insi ya’uudzuuna birijaalin mina aljinni fazaaduuhum rahaqaan
Artinya: dan sesungguhnya ada beberapa orang laki-laki dari kalangan manusia yang meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki dari jin, tetapi mereka (jin) menjadikan mereka (manusia) bertambah sesat.
وَّاَنَّهُمْ ظَنُّوْا كَمَا ظَنَنْتُمْ اَنْ لَّنْ يَّبْعَثَ اللّٰهُ اَحَدًاۖ - ٧
7. Wa-annahum zhannuu kamaa zhanantum an lan yab’atsa allaahu ahadaan