News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Apa Itu Strict Parents? Kenali Ciri dan Dampak Buruk bagi Anak

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(Ilustrasi) Mengenal ciri-ciri Strict Parents dan dampak buruk bagi tumbuh kembang anak.(Pexels.com/Pixabay)

TRIBUNNEWS.COM - Setiap orang tua pasti memiliki pola tertentu untuk mendidik anak-anaknya.  

Tak jarang sebagian dari mereka memilih menerapkan segudang aturan atau memilih pola asuh yang ketat bagi anaknya. 

Orang tua yang menerapkan pola pengasuhan seperti ini sering disebut sebagai Strict Parents.

Lantas apa itu sebenarnya Strict Parents? Apa saja ciri dan dampaknya bagi anak? 

Dikutip dari laman parentingforbrain, dalam ilmu psikologi, Strict Parents merupakan orang tua yang menempatkan standar dan tuntutan tinggi pada anak-anak mereka.

Orang tua yang menganut pola asuh ini bisa menjadi otoritatif ataupun otoriter.

Baca juga: Ternyata, Orang Tua Milenial Lakukan Hal Ini dalam Pola Asuh Anak

Dikatakan otoratif jika orang tua menetapkan standar yang tinggi, namun disertai kasih sayang dan dukungan pada anak. 

Namun, istilah Strict Parents kerap disematkan pada orang tua yang otoriter.

Disebut otoriter apabila orang tua hanya berfokus pada tuntutannya dan tidak responsif juga tidak supportif pada anaknya. 

Peraturan yang mereka buat pun biasanya sangat ketat dan sewenang-wenang. 

Kebanyakan dari mereka juga tidak memberikan keleluasaan pada anak untuk menyuarakan opini atas keputusan yang dibuat orang tua. 

Hal ini semua tergantung pada keyakinan disiplin orang tua dan responsivitas terhadap kebutuhan anak mereka.

Ciri-Ciri Strict Parents

Mengenal ciri-ciri Strict Parents dan dampak buruk bagi tumbuh kembang anak. (Huffingtonpost)

Bersumber dari sehatq.com dan parentingforbrain, berkut ciri-ciri Strict Parents menurut psikologi:

- Memiliki terlalu banyak aturan ketat;

- Menuntut, tapi tidak responsif;

- Tidak memberi keleluasaan anak beropini dan mempertanyakan otoritas orang tua;

- Menghukum berat karena melanggar aturan apa pun;

- Bersikap dingin dan minim kasih sayang;

-  Kerap menggunakan kata-kata yang kasar dan condong mempermalukan anak;

- Tidak melibatkan anak dalam membuat keputusan; 

- Tidak menoleransi suatu kesalahan yang dibuat anak. 

Baca juga: Meggy Wulandari Ingin Perceraian dengan Kiwil Tak Ganggu Pola Asuh Anak: Anggap Aja Aku Saudaranya

Dampak bagi Anak

Strict Parents sebaiknya dihindari jika mengarah pada otoriter, sebab akan menimbulkan dampak sebagai berikut: 

- Tidak Bahagia dan Depresi

Sebuah study yang dirilis dalam The Journal of Psychology menyatakan, anak yang diasuh dengan pola ketat cenderung tidak bahagia, merasa khawatir, cemas bahkan gejala depresi.

- Mengundang Gangguan Perliaku

Saat orang tua mendisiplinkan anak dengan kekerasan, ancaman dan paksaan bisa ditiru oleh anak. 

Alhasil sifat membangkang, pemarah,agresif dan implusif justru dapat tertanam pada anak. 

- Membuat Anak Suka Berbohong

Saat anak didisiplinkan dengan kekerasan, pengekangan dan tanpa kasih sayang, rasa takut dapat muncul 

Untuk menghindari hukuman dari orang tuanya mereka bisa berbohong. 

- Membuat Anak Tidak Percaya Diri

Orang tua dengan pola asuh ketat membuat anak terbiasa diatur dan didikte. 

Imbasnya mereka jadi kurang percaya diri untuk membuat keputusan atau bertindak.

- Kurang Mampu Mengatur Diri Sendiri

Imbas lainnya, adalah anak merasa tidak bisa mengatur diri sendiri. 

Mereka kurang mampu mengatur perilakunya dan tidak ada ketrampilan memecahkan masalah dengan efektif. 

(Tribunnews.com/Milani Resti)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini