TRIBUNNEWS.COM - Wukuf adalah rukun haji yang harus dilakukan seluruh jemaah haji.
Jika tidak mengerjakan wukuf di Arafah, artinya tidak mengerjakan haji.
Wukuf di Arafah dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah.
Jemaah haji diperbolehkan wukuf dalam keadaan tidak suci dari hadas besar atau kecil.
Wanita yang sedang nifas atau haid boleh melakukan wukuf.
Bagi jemaah yang sakit dapat dilakukan dengan mensafariwukufkan, dikutip dari Indonesia Baik.
Baca juga: Jemaah Haji Indonesia Pertama Tiba di Arafah: Sujud Syukur di Tanah Lapang, Talbiyah Berkumandang
Wukuf
Menurut Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah yang ditulis M. Syukron Maksum, wukuf adalah mengasingkan diri atau mengantarkan diti ke suatu "panggung replika" Padang Mahsyar, suatu tamsil bagaimana kelak manusia dikumpulkan di Padang Mahsyar menunggu giliran untuk dihisab oleh Allah.
Wukuf juga merupakan puncak ibadah haji yang dilaksanakan di Padang Arafah pada 9 Dzulhijjah.
Rasulullah SAW menegaskan: "Ibadah Haji adalah wukuf di Arafah."
Sedangkan bagi jemaah yang sakit, dapat melakukan Safari Wukuf.
Safari Wukuf merupakan upaya Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) untuk mewukufkan jemaah haji yang sakit ke Arafah, dengan mempertimbangkan keselamatan jemaah haji.
Baca juga: Jamaah Haji Laksanakan Wukuf di Arafah pada Jumat 8 Juli 2022
Pelaksanaan wukuf di Arafah
Wukuf dilaksanakan pada 9 Dzulhijjah, yaitu ketika matahari sudah tergelincir atau bergeser dari tengah hari (pukul 12 siang) hitungan wukuf sesudah dimulai hingga terbit fajar pada hari nahar (hari menyembelih kurban) pada 10 Duzlhijjah, baik dalam keadaan suci maupun tidak.