Ibadah pertama yang harus dilakukan para jemaah adalah salat Zuhur dan Ashar secara jamak takdim, yaitu shalat Ashar dilakukan bersama salat Zuhur pada waktu Zuhur dengan satu kali azan dan dua kali iqamah.
Sebagian ulama juga memperbolehkan untuk sekaligus meng-qashar Zuhur-Ashar tersebut, serta salat jamak takdim dan qashar Maghrib-Isya.
Setelah menunaikan ibadah salat Zuhur-Ashar, disunahkan seorang imam berkhotbah untuk memberikan bimbingan wukuf, penerangan, seruan-seruan ibadah dan memanjatkan doa kepada Allah SWT.
Ibadah haji tanpa wukuf tidak sah dan harus diulang lagi pada tahun berikutnya.
Hal ini berdasarkan hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abu Daud: "Haji itu Arafah, siapa yang datang pada malam mabit di Muzdalifah sebelum fajar menyingsing, ia sudah mendapatkan Haji."
Sunah saat Wukuf
Ketika melakukan wukuf disunahkan untuk:
- Tidak berpuasa;
- Menghadap kiblat;
- Berzikir;
- Membaca istigfar;
- Banyak berdoa.
Pada saat berdoa hendaklah mengangkat tangan hingga tampak kedua ketiaknya.
Disunahkan pula mengulang-ulang doa Nabi Muhammad SAW saat hari Arafah, yaitu:
"Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariikalah, lahul mulku walahul hamdu yuhyi wa yumitu wahuwa hayyun laa yamuutu biyadihil khairu wahuwa 'ala kulli syai-in qadiir,"
Artinya: "Ya Allah, tiada Tuhan selain Allah yang tiada sekutu bagiNya, bagi-Nya segala kerajaan dan segala puji. Dia yang menghidupkan dan mematikan. Ia hidup tidak mati. Di tangan-Nya segala kebaikan dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu." (HR. Ahmad).
Baca juga: Kapan Puasa Arafah? Tanggal 9 Dzulhijjah atau Harus Bersamaan saat Wukuf?
Ketentuan Jemaah Haji yang Safari Wukuf
Dikutip dari Kemenkes, jemaah yang disafariwukufkan harus memenuhi kriteria sebagai berikut: