Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bermain di luar rumah memiliki beragam manfaat bagi anak
Psikolog kondang Seto Mulyadi mengungkapkan, dengan anak bermain di luar rumah selain fisiknya menjadi sehat, mental anak akan menjadi lebih baik.
Anak bisa langsung merasakan segarnya angin dan sinar matahari.
Baca juga: Biarkan Anak Bermain, Psikolog Beberkan Manfaat Positif dari Aktivitas Tersebut
"Bergerak dengan lebih leluasa. Ini sangat penting untuk menjamin kesehatan anak dan kesehatan bukan hanya fisik tapi juga kesehatan mental kesehatan psikologis anak," kata dia saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (25/8/2022).
Saat ini sekitar 33 persen anak depresi saat sempat menjalani pembelajaran secara daring ketika pandemi berkepanjangan.
Selain bermanfaat bagi anak, bermain di luar rumah juga dapat meningkatkan kedekatan anak dan orang tua.
"Jadi anak merasa nyaman di dalam keluarga. Anak bisa betah di rumah nyaman berkomunikasi dengan keluarga. Dan dihindari dari tindakan-tindakan menyimpang, berani ke narkoba, berani ke pornografi perkosaan dan berbagai tindakan kekerasan anak dan remaja," ujar pencipta karakter si Komo ini.
Baca juga: Agustus Ini Usianya 71 Tahun, Kak Seto Masih Lincah Kuat Push-up 80 Kali, Apa Resep Awet Mudanya?
Ia pun mengapresiasi, gelaran Chimiland atau sebuah wisata permainan tradisional Indonesia yang digelar pada tanggal 27 hingga 28 Agustus 2022 yang dimulai pada pagi hari hingga sore di Taman Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.
Kegiatan akan berisi permainan tradisional seperti balap karung, balap bakiak, tarik tambang dan lainnya.
Chimiland diselenggarakan oleh Lemonilo dalam rangka perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-77.
Acara tersebut terbuka untuk umum, sehingga kamu bisa ikuti keseruannya dengan berkolaborasi dengan Teman Taman Jakarta dan menjadi bagian dari pameran Flora 2022.
"Kegiatan di luar rumah maka ini adalah suatu hal yang perlu diapresiasi sekali bahwa anak-anak kembali menemukan dunianya bermain yang indah karena bisa bergerak bisa berteriak luas dan sebagainya sehingga anak bisa mengekspresikan perasaan-perasaan negatifnya," ungkap ketua LPAI ini.