Kondisi inilah yang kemudian membuatnya bertekad untuk memberikan 'keceriaan dan harapan baru bagi anak-anak Aceh' yang terlahir dengan kondisi kelainan seperti dirinya.
Hal ini ia lakukan agar anak-anak itu dapat tumbuh percaya diri dan mampu beradaptasi dengan lingkungan pada umumnya.
Rahmad kemudian memutuskan untuk menjadi pekerja sosial melalui kolaborasi Smile Train Indonesia dan Rumah Sakit Malahayati Banda Aceh yang menyediakan layanan gratis operasi bibir sumbing dan langit-langit mulut bagi pasien tidak mampu di provinsi tersebut.
"Saya (bekerja sebagai) pekerja sosial yang bergerak di bidang operasi bibir sumbing gratis," jelas Rahmad, dalam tayangan 'Awarding 12th SATU Indoneisa Awards 2021' di kanal YouTube SATU Indonesia, Sabtu (31/12/2022).
Sebagai seorang pekerja sosial yang berfokus pada bidang operasi bibir sumbing gratis, tugasnya tentu tidak mudah.
Karena dirinya tidak hanya mencari calon pasien saja, namun juga membujuk mereka dan memberikan pendampingan selama pasien tersebut menjalani tindakan operasi.
Saat menjalani kesehariannya sebagai pekerja sosial, ada banyak kendala yang ia hadapi.
Satu di antaranya menghadapi banyak orang tua yang merasa putus asa dengan kondisi anak mereka.
Namun dirinya menyadari bahwa pada tahap inilah, ia harus memberikan pemahaman, dukungan serta pendampingan bagi mereka agar tetap memiliki sikap optimis bahwa 'kondisi bibir sumbung maupun langit-langit mulut anak mereka dapat diperbaiki melalui tindakan operasi'.
Baca juga: Ketahui Faktor Penyebab Bibir Sumbing dan Penanganannya
Sehingga anak-anak mereka pun dapat tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri dan beradaptasi dengan lingkungan tanpa ada keterbatasan fisik.
Rahmad juga selalu menyampaikan motivasi melalui kisahnya sebagai orang yang pernah mengalami kelainan bawaan bibir sumbing namun kini mampu beradaptasi dengan lingkungan serta melakukan pekerjaan yang diminatinya.
"Saya melihat orang tua banyak yang putus asa, tetapi saya datangi, saya kasih motivasi, saya bilang juga saya ini salah satu mantan pasien," kata Rahmad.
Sebagai Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards 2021- bidang Kesehatan 'Pemberi Senyum dan Harapan Baru untuk Anak Sumbing', ia menjelaskan bahwa dirinya cukup lama mengalami kelainan bawaan ini, bahkan hingga memasuki usia 18 tahun.
Namun pria yang lahir pada 20 September 1993 itu kemudian memperoleh kesempatan untuk memiliki 'keceriaan dan harapan baru bagi hidupnya' agar tumbuh seperti remaja lain pada umumnya melalui tindakan operasi bibir sumbing.