Nabi Muhammad mengajarkan kepada umat Islam agar melaksanakan puasa Ayyamul Bidh selama tiga hari pada pertengahan bulan Hijriyah.
Hal ini sesuai dengan kebiasaan Rasulullah yang diceritakan oleh Aisyah RA.
Mu'adzah al-Adawiyah RA bercerita, ia pernah bertanya pada Aisyah RA:
"Apakah Rasulullah berpuasa tiga hari setiap bulan?"
"Benar," jawab Aisyah.
Ia bertanya lagi, "Bulan apa saja?"
"Tak peduli bulan yang mana saja," jawab Aisyah (HR. Muslim).
Artinya, seorang muslim telah mengikuti kebiasaan Rasulullah yang mulia dengan melaksanakan puasa
sunah Ayyamul Bidh.
4. Dapat dilakukan di mana saja
Puasa adalah ibadah yang dapat dilakukan di mana saja.
Puasa Ayyamul Bidh merupakan salah satu ibadah sunnah yang dapat dilakukan di manapun.
Nabi Muhammad telah memberi contoh dengan melakukan puasa Ayyamul Bidh sepanjang hidup dalam keadaan apa pun dan di mana pun.
"Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkan puasa pada hari-hari, baik dalam perjalanan maupun saat di rumah." (HR. Thabrani).
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Puasa Ayyamul Bidh