Mulai dari menstabilkan sistem saraf dan hormon, mengatasi stres, mengurangi kram menstruasi, menurunkan tekanan darah, menstabilkan kolesterol, menjaga kesehatan jantung, dan masih banyak yang lainnya.
”Semua racikan sudah melalui proses riset tentang bahan yang digunakan serta kontradiksinya. Semua produk yang dijual sudah dicoba untuk dipakai sendiri,” paparnya.
Potensi bisnis tisane cukup menjanjikan. Produk Astea Tisane sendiri sudah terjual ke berbagai kota, pulau, bahkan ada juga pesanan dari negara tetangga.
”Pernah kirim ke Malaysia, Singapore, dan Taiwan,” pungkas Asti.
Sejarah tisane
Dilansir dari website Keluarga Alumni Universitas Gajah Mada (Kagama), sejarah Tisane dimulai ketika pemerintah Inggris menaikkan pajak teh di Amerika yang menjadikan harga teh sangat tinggi.
Kala itu masyarakat marah, sehingga terjadi peristiwa Boston Tea Party. Mereka melakukan demo dengan membuang puluhan tong teh dari kapal ke dalam laut.
Masyarakat pun mencoba meramu dari daun, bunga, buah yang dikeringkan untuk diseduh seperti halnya teh.
Minuman tersebut tetap menyebut sebagai tea, karena ingin prestise minuman ini setara dengan teh.
Beberapa tisane yang terkenal ada Chamomile, Pepermint, Rooibos, Yerba mate, dan fruit tea.