Dalam hadits di atas, Rasulullah SAW menyatakan bulan Syaban adalah bulan yang dilalaikan oleh kebanyakan manusia, dikutip dari Kemenag.
Syaban dilupakan karena letaknya berada di antara dua bulan yang menyedot perhatian umat Islam.
Bulan Rajab yang sangat diperhatikan dan dimuliakan, karena terdapat berbagai momentum besar umat Islam, seperti Isra Miraj.
Kemudian, ada juga bulan Ramadhan yang sangat dimuliakan, serta momentum lain seperti malam Nuzulul Qur'an.
Baca juga: Doa Malam Nisfu Syaban yang Jatuh pada Selasa, 7 Maret 2023, Dibaca Setelah Shalat Magrib
Keutamaan Puasa Nisfu Syaban
Penyuluh Agama Islam Honorer (PAH) KUA Sarang 2, Kusnaidi memaparkan tentang keutamaan bermunajat di malam Nishfu Sya’ban.
Ceramah ini dipublikasikan di laman Kemenag Jawa Tengah.
Dalam ceramahnya, Kusnaidi mengatakan ada lima malam yang apabila berdoa maka doa tersebut tidak ditolak yaitu awal malam bulan Rajab, malam Nisfu Sya’ban, malam Jum’at, malam Idul Fitri dan malam Idul Adha.
Kusnaidi juga menyampaikan, Imam Ghazali mengistilahkan, malam Nisfu Sya’ban sebagai malam yang penuh dengan syafaat (pertolongan).
Menurut Al Ghazali, pada malam ke-13, Allah SWT memberikan seperti tiga syafaat kepada hambanya.
Sedangkan pada malam ke-14, seluruh syafaat itu diberikan secara penuh.
"Dengan demikian, pada malam ke-15, umat Islam dapat memiliki banyak sekali kebaikan sebagai penutup catatan amalnya selama satu tahun," terang Kusnaidi.
"Pada malam ke-15 bulan Sya’ban inilah, catatan perbuatan manusia penghuni bumi akan dinaikkan ke hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala,” lanjutnya.
Kusnaidi menganjurkan agar membaca surat Yasin tiga kali pada malam nisfu syaban.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti) (TribunPriangan/Riswan Ramadhan Hidayat)
Artikel lain terkait Malam Nisfu Syaban