TRIBUNNEWS.COM - Belakangan ini, istilah FOMO sedang viral di media sosial.
Istilah gaul FOMO juga menduduki trending di Twitter.
FOMO merupakan singkatan dari Fear of Missing Out yang memiliki arti takut ketinggalan.
Sementara itu, FOMO pertama kali diperkenalkan pada tahun 2004,dikutip dari laman resmi National Center of Bioctechnology Information.
Kemudian istilah FOMO digunakan secara luas sejak tahun 2010 untuk menggambarkan fenomena yang diamati di situs jejaring sosial.
Mengutip dari Verywell mind, FOMO mengacu pada perasaan atau persepsi ketika orang lain bersenang-senang, menjalani kehidupan yang lebih baik, atau mengalami hal-hal lebih baik dari dirinya.
Baca juga: Arti FOMO, Istilah yang Jadi Trending Twitter Gara-gara Konser BLACKPINK
Sehingga, FOMO dapat menimbulkan rasa iri yang mendalam pada diri sendiri.
FOMO dapat terjadi kapan saja seperti, ketika tidak diundang ke acara teman atau tidak berpartisipasi dalam tren terbaru di media sosial.
Namun perlu diketahui, fenomena FOMO dapat mempengaruhi kesehatan dan kebugaran seseorang seperti, kelelahan, sakit kepala, kecemasan, depresi hingga kurang motivasi dalam diri, dikutip dari PsychCentral.
Gejala FOMO
Mengutip dari Forbes, FOMO bukanlah kondisi yang dapat didiagnosis.
Namun, menurut laporan tahun 2021 di Peramalan Teknologi dan Perubahan Sosial, FOMO dapat memiliki gejala spesifik seperti:
- Obsesif memeriksa media sosial untuk melihat apa yang dilakukan orang lain.
- Mengalami perasaan negatif saat membandingkan kehidupan seseorang dengan apa yang tampaknya dilakukan orang lain di media sosial