Kemudian pada ayat empat, Allah menjelaskan satu ancaman pada orang-orang yang mengerjakan salat dengan tubuh dan lidahnya, namun tidak sampai ke hatinya.
5. Ayat 5
Orang-orang itu lalai terhadap salatnya, tidak memenuhi ketentuannya, mengerjakannya di luar waktunya, bermalas-malasan, dan lalai akan tujuan pelaksanaanya.
Dia adalah orang yang lalai dan tidak menyadari apa yang diucapkan lidahnya dan yang dikerjakan oleh anggota tubuhnya.
Ia rukuk dan sujud dalam keadaan lalai, ia mengucapkan takbir tapi tidak menyadari apa yang diucapkannya.
Semua itu adalah hanya gerak biasa dan kata-kata hafalan semata-mata yang tidak mempengaruhi apa-apa, tidak ubahnya seperti robot.
Mereka tergolong sebagai orang-orang yang mendustakan agama, yaitu orang munafik.
6. Ayat 6
Tidak hanya itu, mereka juga termasuk orang-orang yang berbuat ria, baik dalam salatnya maupun semua perbuatan baiknya.
Dia beramal tanpa rasa ikhlas, melainkan demi mendapat pujian dan penilaian baik dari orang lain.
7. Ayat 7
Kemudian dalam ayat terakhir, Allah menambahkan sifat pendusta itu.
Mereka adalah orang yang tidak mau memberikan barang-barang yang diperlukan oleh orang-orang yang membutuhkannya, sedang barang itu tak pantas ditahan, seperti periuk, kapuk, cangkul, dan lain-lain.
Sifat pendusta agama ialah ria, curang, aniaya, takabur, kikir, memandang rendah orang lain, tidak mementingkan yang lain kecuali dirinya sendiri, bangga dengan harta dan kedudukan.
Mereka juga tidak mau mengeluarkan sebagian dari hartanya, baik untuk keperluan perseorangan maupun untuk masyarakat.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Bacaan Doa