Lalu seng atu zinc yang ditemukan dalam kacang-kacangan dan biji-bijian.
"Bahan-bahan seperti blueberry, raspberry dan blackberry juga dapat membantu perlindungan DNA dalam protein, yang akan membantu mengurangi kerusakan kolagen," tutur Dr Ahmed.
Kendati demikian, terkadang mengkonsumsi makanan yang tinggi protein pun belum cukup untuk memenuhi jumlah kolagen harian yang dibutuhkan tubuh.
Diperlukan tambahan suplemen untuk memenuhi kebutuhan yang belum tercukupi itu, satu di antaranya Cool-Vita.
"Namun, makanan sehari-hari yang dimakan oleh manusia belum tentu dapat mencukupi jumlah kolagen harian. Oleh karena itu, produk kolagen tambahan juga dapat membantu meningkatkan produksi kolagen, salah satu contohnya adalah Cool-Vita Collagen Effervescent Vitamin," jelas Fei.
Fei menjelaskan bahwa ada 500 mg kolagen dan 100 mg vitamin C yang terkandung dalam suplemen itu.
"Mengandung 500mg kolagen dan 100 mg vitamin C yang baik untuk membantu memelihara kesehatan kulit, membuat kulit lebih cerah, dan mengencangkan kulit untuk mencegah penuaan dini," pungkas Fei.
Lalu apa yang terjadi saat produksi kolagen melambat?
Dr Ahmed menegaskan bahwa produksi kolagen dalam tubuh akan berkurang satu persen tiap tahun, ini terjadi saat seseorang mulai memasuki usia 25 tahun.
Baca juga: Usia Berapa Seseorang Disarankan Konsumsi Suplemen Kolagen? Berikut Penjelasan Ahli Nutrisi
"Produksi kolagen kita berkurang satu persen setiap tahun sejak usia 25 tahun ke atas," kata Dr Ahmed.
Saat produksi kolagen melambat, kata dia, maka pada momen itulah anda mulai menyadari penuaan yang terjadi pada kulit anda.
"Dan kulit anda mungkin secara cepat pulih dari kerusakan, kulit anda mungkin mulai terlihat kusam dan berkerut, garis-garis halus pun akan lebih terlihat dan kulit anda akan lebih mudah tergores," pungkas Dr Ahmed.