Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Libur sekolah telah tiba. Orangtua pun harus memikirkan cara agar si kecil tak bosan hingga hanya bermain gadget saat di rumah.
Selama di rumah, orangtua tentu perlu mengkreasikan aktivitas agar anak tidak bosan selama di rumah.
Baca juga: Potensi Pasar Aksesori Gadget Tinggi, Brand Lokal Mulai Unjuk Gigi untuk Gaet Konsumen
Lalu apa sih tips agar anak tidak kecanduan main gawai terus selama liburan?
Menurut Psikolog Keluarga, Saskhya Aulia Prima, ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh orangtua agar anak tidak kecanduan gawai selama liburan.
Pertama, tetap menerapkan aturan selama menggunakan gawai.
"Jadi walau liburan, tetap ada aturan atau role tentang gawai sendiri. Walau selama libur agak longgar, tetap punya fix berapa lama," ungkapnya dalam konferensi pers arena bermain NERF Challenge di Mal Gandaria City yang dibuka dari 16 Juni sampai 16 Juli, Sabtu (17/6/2023).
Misalnya, sebelum anak berusia 8 tahun, anak diberi jatah bermain gawai 2-3 jam sehari.
Baca juga: Jangan Biarkan Anak Main Sendiri, Orang Tua Perlu Temani Mereka, Ketahui Dampak Positifnya
Tapi jangan langsung dikasih 3 jam sekaligus dalam satu waktu.
"Kalau aku biasanya kayak anak aku 5 tahun, 1 jam dibagi empat kali. Kecuali perjalanan, terbang, mau tidak mau kita kasih banyak," tuturnya.
Kedua, orangtua bisa bikinkan aktivitas anak.
Kalau mau, kegiatannya selama liburan apa saja.
Mungkin ada program liburan atau tempat playground.
Biasanya saar musim liburan sekolah anak, tempat atau program untuk anak biasa dibuka.
Baca juga: Ayah, Main Gadget di Rumah Bersama Anak Ternyata Bukan Hal yang Buruk Lho! Ini Sederet Manfaatnya
Ketiga, paling penting adalah menemani anak saat bermain.
"Mungkin persepsi rileks anak-anak itu beda. Kalau anak anak relaksnya 'aku ingin larii. Yang penting main bareng di hari bisa," urai Saskhya.
Lebih lanjut ia pun membagikan tips agar anak tidak melawan saat meminta anak berhenti bermain gawai.
'Biasanya gini sih, kadang-kadang mungkin kita minta berhenti dadakan. Terus lagi main, waktunya sudah habis, kita baru bilang. Mungkin coba ingatkan 10- 15 menit sebelumnya, 'kak bentar lagi sudah ya," kata Saskhya menambahkan.
Selain itu, Saskhya pun menganjurkan orangtua untuk mengganti kegiatan yang asyik usai bermain dengan gawai.
"Supaya mereka juga kalau gawai mati, aku ngapain lagi dong. Kasih opsi transisi permainan yang menyenangkan juga," ucapnya.
Demi mendorong anak aktif bermain selama liburan, NERF Challenge pun kembali diluncurkan di Jakarta.
Arena bermain NERF Challenge di Mal Gandaria City yang dibuka dari 16 Juni sampai 16 Juli.
“Kegiatan ini merupakan kesempatan yang luar biasa bagi keluarga untuk bersenang-senang dan terlibat dalam bermain aktif," ungkap Commercial Lead market Indonesia,Jerlyn Yan, pada kesempatan yang sama.
NERF Challenge menawarkan berbagai tantangan seru dengan blaster terbaru dari jajaran Elite 2.0.
Pengunjung dapat merasakan berbagai pengalaman menarik mulai dari uji akurasi individu hingga tantangan taktis kelompok.
Selain itu, pengunjung juga dapat mengabadikan momen spesial bersama orang tersayang di booth video 360.