Akan tetapi tatkala difardukan puasa Ramadhan, Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang ingin berpuasa, ia berpuasa, dan siapa yang tidak ingin berpuasa, ia berbuka.” (HR. Bukhari Muslim).
Melihat cerita Aisyah tersebut, tampak Rasulullah setengah mewajibkan puasa Asyura.
Meski kemudian ketika puasa pada bulan Ramadhan diwajibkan.
Beliau menegaskan bahwa boleh puasa boleh pula tidak.
Baca juga: Amalan Sunnah Bulan Muharram, ada Puasa Asyura dan Tasua
3. Keutamaannya di Bawah Puasa Ramadhan
Selain ungkapan Aisyah, ada lagi sebuah hadis yang diungkapkan Abu Hurairah, bahwa puasa pada bulan Muharram keutamaannya tepat di bawah puasa Ramadhan.
Menurut Abu Hurairah, suatu ketika Rasulullah ditanya: “Shalat manakah yang lebih utama setelah shalat fardhu?”
Nabi bersabda: “Yaitu shalat di tengah malam.”
Mereka bertanya lagi: “Puasa manakan yang lebih utama setelah puasa Ramadhan?”
Sabda Nabi: “Puasa pada bulan Allah yang kamu namakan bulan Muharram.” (HR. Ahmad, Muslim dan Abu Daud).
Melihat posisi yang berada tepat di bawah puasa Ramadhan, maka menunjukkan bahwa puasa pada bulan Muharram memiliki keutamaan yang luar biasa.
Sebab, puasa Ramadhan adalah wajib, sedangkan puasa Muharram sunah.
4. Mewujudkan Impian Sang Junjungan
Rasulullah adalah junjungan umat Islam, orang yang dihormati dan cintai.