Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dr. Stanley Setiawan SpKK, mengatakan pasien yang datang ke dokter kulit atau estetika dibagi menjadi 3 kategori, yaitu usia 25-35.
Kelompok pasien dengan kategori usia 25-35 disebut prerejuvenation.
Meski demikian, mereka punya kecenderungan masalah kulit yang sama dengan kelompok usia 35-45 (rejuvenation) dan usia di atas 45 (restoration).
Masalah yang mereka alami, yaitu kulit kasar, kusam, kering, kerut, kendur (5K).
Menurut Stanley, lima masalah itu terjadi karena penurunan elastisitas kulit akibat penurunan kolagen, yang menyebabkan hilangnya kekencangan kulit, kulit menjadi kasar, kering, dll.
Upaya yang bisa dilakukan adalah dengan slow down the aging atau memperlambat proses penuaan.
Dengan revolusi teknologi di bidang produk estetika medis, kini mulai dikembangkan perawatan estetika dengan metode less invasive atau non invasif tanpa merusak jaringan kulit.
"Jadi untuk menjadi cantik dan muda kembali tanpa rasa sakit tentu bisa memberikan nilai lebih," ucap Stanley.
Maka, diperlukan produk estetika sintetik untuk mengganti bahan-bahan alami dan menjaga kualitas kulit, yakni Nucleoskin dari Interbat Aesthetic berfungsi sebagai skin booster.
Nucleoskin mengandung:
- Polideoxyribonukleotida (PDRN) dari DNA salmon: bahan ini bekerja di level DNA, berfungsi meregenerasi sel, merepair dan membentuk sel baru.
- HA (hyalunoric acid): natural ingredient di tubuh manusia. HA berfungsi menyatukan dan mengembalikan kekuatan struktur di bawah kulit, dan mengikay kadar air sehingga membuat kulit lembab.
- Glutathion: antikoksidan yang kuat untuk melawan radikal bebas dari dalam maupun lingkungan, dan sebagai pencerah kulit.
Kenapa 3 bahan aktif ini harus dikombinasikan?
Karena, menurut Stanley, masalahnya kulit tidak hanya di permukaan tapi iuga di lapisan bawah kulit yang lebih dalam.
"Ketiga zat ini bekerja dengan bersinergi atau memberikan Liquid effect, filler effect, dan antioksidan," ujarnya.
Untuk wajah, Nucleoskin diaplikasikan kurang lebih 1,5 ml dan disarankan terapi setiap 28 hari sekali.
dr. Junivan Lindra, MBiomed menambahkan, proses Aging sudah mulai berjalan 2 kali lebih cepat di usia 25 tahun.
Baca juga: Benarkah Suntik Putih Efektif untuk Mencerahkan Kulit? Begini Tanggapan Praktisi Anti Aging
Penuaan kulit tidak hanya berlangsung di permukaan kuoit tapi sampai lapisan kulit di bawahnya bahkan jaringan pendukung seperti otot dan tulang.
Lemak adalah penyangga kulit yang paling cepat menghilang. Makanya kulit menjadi kendor.
Untuk mengembalikan kualitas kulit, Skincare saja tidak cukup. Perlu beberapa produk yang menjangkau lapisan kulit lebih dalam.
RICH PL dari Interbat Aesthetic mengandung HA dan polylavtic acid. Fungsinya memperbaiki kualitas kulit dari dalam dengan cara meningkatkan produksi Kolagen dan elastis.
RICH PL satu-satunya produk yang mengombinasikan HA dan polylavtic acid (PLLA) dan ready to use.
Beberapa produk sejenis memiliki kandungan PLLA atau HA saja sehingga harus dicampur dulu dan menunggu satu hari, baru bisa digunakan.
Produk terakhir yang dikenalkan adalah Peeling DK.
Dijelaskan dr. Hari Darmawan SpKK, peeling termasuk terapi konvensional, tapi masih relevan untuk diaplikasikan sampai saat ini.
Peeling ZK terdiri dari bahan- bahan aktif yang memiliki sifat melembabkan karena mengandung hyaluronic acid), plant stem cell, sebagai antioksidan, dan bahan-bahan eksfoliasi.
Keunggulan peeling ini adalah mengelupaskan kulit yang mati tanpa bikin kulit tipis atau merah karena kandungan antioksidan akan merangsang pertumbuhan sel kulit baru yang lebih tebal.
Kandungan ferolic acid tidak menyebabkan kulit tidak memerah pasca peeling.
Baca juga: Chemical Peeling Disebut Lebih Aman Digunakan Mengatasi Masalah Jerawat
Peeling ZK bisa digunakan untuk semua jenis kulit, termasuk kulit berjerawat.